Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Disebut Proyek Anggota DPRD Kepri

Proyek Semenisasi Jalan di Perumahan Rhabayu Tanjung Riau Asal-asalan
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 12-09-2020 | 10:28 WIB
pengecoran-1.jpg Honda-Batam
Proyek semenisasi yang mengecewakan warga. (Irwan/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Hanya dalam waktu satu malam, proyek semenisasi jalan masuk di perumahan Rabayu dan Laguna Regency RW 19, Kelurahan Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, rampung dikerjakan. Namun hasilnya sangat mengecewakan warga.

Banyak warga yang mengeluh lantaran hasilnya sangat mengecewakan dan terkesan asal-asalan. Sebab tidak didahului dengan pengerasan tanah yang ditimbun, akibatnya jalan menjadi miring dan retak-retak.

Proyek tersebut dikerjakan sepekan yang lalu, saat Batam diguyur hujan yang cukup deras. Pengerjaan dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku suruhan dari anggota DPRD Provinsi Kepri Sahmadin Sinaga. Pengerjaan dilakukan pada malam hari dan langsung rampung.

"Sudah gitu pengecoran di tikungan itu tidak sesuai dengan standar jalan. Miring dan terjal. Itu sangat membahayakan pemotor terutama kaum hawa," ujar Ridwan, warga Rhabayu Regency.

Keluhan dan ketidakpuasan ini sudah disampaikan ke perangkat RT/RW sampai kelurahan namun belum ada penjelasan yang pasti.

Lurah Tanjungriau, Agus Sofyan yang turun ke lokasi proyek mengaku, tidak tahu persis dengan proyek tersebut sebab tidak ada pemberitahuan baik kepada pihak kelurahan ataupun RT/RW setempat.

"Ini yang lagi kita telusuri sebab RT/RW juga tidak tahu persis. Infonya dari provinsi tapi tak ada plang proyek. Pengerjaan memang mengecewakan makanya kita telusuri dulu," ujar Agus.

Begitu juga Sahmadin Sinaga saat dihubungi via telepon mengaku akan mencari tahu siapa pengerja proyek yang mencatut namanya itu. Jika memang tak sesuai dia akan menindak lanjuti ke pihak proyek.

"Iya itu akomodir dari usulan sebelumnya tapi siapa pengerjanya nanti saya cek," ujarnya.

Pantauan di lapangan lokasi jalan yang disemenisasi dengan anggaran yang belum jelas asal usulnya ini memang janggal karena tidak lurus dengan lokasi jalan yang sudah sebelumnya disemenisasi serta tidak rata. Jalan yang sudah disemenisasi pun tak bisa digunakan sebab ditutup kembali dengan bebatuan untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.

Editor: Yudha