Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penjualan Sayuran Lokal Merosot
Oleh : Ocep
Senin | 21-05-2012 | 18:55 WIB

BATAM, batamtoday - Meskipun mengalami penurunan harga, namun para pedagang di pasar tradisional Kota Batam mengaku adanya penurunan penjualan sayuran di seluruh pasar tradisional di kawasan ini sejak awal tahun 2012.

Sulaiman, salah satu pedagang sembako di Pasar Mitra Raya dan belakangan dijadikan informan harga dan pasokan sembako oleh Disperindag Kota Batam, mengatakan seluruh pedagang yang beroperasi di pasar tradisional mengeluhkan menurunya penjualan mereka.

"Sejak awal tahun semua pasar menjerit, pasokannya tetap stabil tapi permintaan menurun, omzet kami juga turun, kami sudah tidak bisa lagi menstok barang lebih seperti dulu," katanya saat ditemui di Pasar Mitra Raya, Senin (21/5/2012).

Ia menilai ada dua kemungkinan menurunnya permintaan sejak awal tahun. Yang pertama adalah menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu menurunnya ekonomi Batam. Yang kedua adalah banyak munculnya pasar modern di Batam yang mempengaruhi persaingan harga.

"Mungkin ada hubungannya sama pasar modern," katanya.

Menurutnya, pasar modern bisa menurunkan harga sayuran sesuai dengan keinginan mereka meski harga yang mereka jual ada dibawah modalnya namun bisa ditutupi dengan menaikkan harga komoditas lain untuk menutupi selisih itu.

Sementara, untuk pedagang pasar tradisional, tidak bisa menurunkan harga seenaknya.

Pasar modern kata dia, banyak menjual harga yang tidak normal jika dilihat dari modal yang dikeluarkan pedagang untuk satu komoditas saja.

"Mereka bisa menurunkan harga seenaknya, contohnya saja, pedagang menjual kentang Rp8.000, tapi pasar modern bisa Rp6.000, padahal modal kami saja sudah diatas Rp6.000," katanya.

Akibat menurunnya pembelian namun pasokan tetap terus ada, lanjut dia, pedagang tidak bisa menyimpan stok barang lagi. Pedagang harus selalu memperkirakan pasokan agar tetap bisa dibeli bahkan pemesanan dari agen pun kadang-kadang terpaksa harus dikurangi.

Ia mencontohkan pada tahun ini pedagang tidak bisa lagi menstok telur dalam jumlah banyak. Biasanya pedagang bisa menstok pasokan telur hingga150 ikat, namun sekarang 70 ikat yang dipesan-pun tidak bisa laku semua.

"Ditempat saya (Mitra Raya) masih lebih baik, pasar lain lebih parah, kalau ditanya pasar mana yang masih stabil, disini masih mendingan," sambungnya.