Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mentan Syahrul Ungkap Kalung 'Antivirus Corona' akan Diproduksi Masal Bulan Depan
Oleh : Redaksi
Minggu | 05-07-2020 | 12:32 WIB
syahrul_yasin_lb.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Mentan Syahrul Yasin Limpo (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kalung 'antivirus' Corona buatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan akan diproduksi massal pada bulan Agustus mendatang. Produk yang berbasis tanaman atsiri (eucalyptus) ini diklaim sebagai 'antivirus' Corona dan telah dipatenkan oleh Balitbangtan.

"Ini antivirus hasil Balitbangtan, eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 jenis, 1 yang bisa mematikan Corona hasil lab kita dan hasil lab ini untuk antivirus, dan kita yakin. Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak," kata Menteri Pertanian (Mentan di Jakarta akhir pekan ini.

Syahrul mengungkapkan, pemakaian kalung 'antivirus' ini selama 15 menit bisa membunuh 42% virus Corona. Sementara, jika pemakaiannya 30 menit maka dapat membunuh 80% virus Corona.

Selain kalung tersebut, Kementan juga telah membuat minyak eucalyptus yang dikemas dalam bentuk roll on.

"Ini sudah dicoba. Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit dia bisa membunuh 42% dari Corona. Kalau dia 30 menit maka dia bisa 80%. Ini ada roll-nya. Kalau kita kena iris pisau, berdarah, kasih ini bisa tertutup lukanya," terang Syahrul.

Syahrul pun telah menggunakan kalung 'antivirus' tersebut dalam aktivitasnya. Hal itu terlihat ketika Syahrul mengunjungi kantor Kementerian PUPR kemarin (3/7).

Ia bersama seluruh jajaran eselon I yang mendampinginya antara lain Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy, Dirjen Perkebunan Kasdi Subagyono, Dirjen Tanaman Pangan Suwandi, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil, dan sebagainya terlihat mengenakan kalung 'antivirus' tersebut.

Berikut fakta-faktanya.

1. 'Antivirus Corona Telah Dipantenkan Kementan

'Antivirus' Corona dari eucalyptus itu dipatenkan Balitbangtan pada Mei lalu. Produk ini akan dikerjasamakan bersama PT Eagle Indo Pharma (Cap Lang) untuk segera dipasarkan ke masyarakat luas.

Adapun ketiga produk yang sudah dipatenkan dan siap diproduksi massal di antaranya terdiri dari inhaler, balsem atau sebagai minyak tetes biasa yang dapat diteteskan di mesin diffuser, hingga kalung antivirus Corona dengan nomor paten sebagai berikut:

  • Aromatik Antivirus berbasis Minyak Atisiri dengan nomor pendaftaran paten P00202003578
  • Ramuan Inhaler Antivirus berbasis Eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003574
  • Ramuan Serbuk Nano Encapsulated Antivirus berbasis Eucalyptus dengan nomor pendaftaran paten P0020200358

2. Bahan Dasar Eucalyptus Diklaim Bisa Membunuh Virus Corona

Hasil penelitian Balitbangtan menunjukkan yang paling efektif ditemukan pada tanaman eucalyptus dengan memanfaatkan kandungan senyawa aktif 1,8-cineole (eucalyptol).

Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry mengatakan, hasil telusur ilmiah serta riset daya antivirus pada eucalyptus bahwa senyawa aktif cineole ini berpotensi bisa membantu pencegahan COVID-19 karena senyawa ini dapat mengikat Mpro yang terdapat dalam virus Corona jenis apapun.

Mpro merupakan main protease (3CLPro) atau enzim kunci dari virus korona yang memiliki peran penting dalam memediasi replikasi dan transkripsi virus. Mpro inilah yang ditarget agar laju replikasi dan transkripsi virus menjadi terhambat.

3. Membunuh Virus Corona di Tenggorokan

Fadjry menerangkan cara kerja ketiga produk itu dalam menangkal virus Corona ialah dengan cara membunuh virus yang sempat masuk ke tubuh manusia dan menempel di tenggorokan sebelum akhirnya masuk ke paru-paru. Khusus untuk produk diffuser oil dianggap mampu membunuh virus yang ada di udara sebelum akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia.

Ini hasil pengujian kita dalam bentuk inhaler itu bisa membunuh virus yang di tenggorokan dan saluran napas kita. Kalau diffusser oil itu bisa mematikan virus-virus di udara," kata Fadjry pada 8 Mei 2020 lalu.

4. Sudah Diuji Coba Pada Beragam Jenis Virus Corona

Menurut Fadjry, hasil penelitian ilmiah terhadap eucalyptus tersebut telah dilakukan lama di laboratorium yang mengantongi sertifikat level keselamatan biologi (Biosavety) Level 3 (BSL3) milik Balai Besar Penelitian Veteriner. Virologi Kementan pun sudah tak asing lagi menguji golongan virus Corona seperti influenza, beta Corona, dan gamma Corona.

Virus SARS Cov-2 atau COVID-19 ini sendiri merupakan salah satu varian dari beta Corona.

Sumber: detikcom

Editor: Surya