Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bakamla Ungkap Dampak Terburuk di RI Jika AS-China Perang Konflik Laut China Selatan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 27-06-2020 | 15:52 WIB
laut-cina-selatan1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

ilustrasi. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI Aan Kurnia menyebut ada beberapa potensi terjadi di Indonesia jika konflik di Laut China Selatan antara Amerika dan China kian memanas bahkan berujung pada perang.

Aan menjelaskan meski tak terjun langsung menjadi bagian dari peperangan, dampak buruk justru akan dihadapi Indonesia lantaran wilayah tempat kedua negara itu berperang berdekatan langsung dengan Natuna yang menjadi bagian dari wilayah Indonesia.

"Apabila perang pecah di Laut China Selatan maka Indonesia berpotensi mengalami dampak langsung," kata Aan saat menjadi pembicara dalam diskusi webinar yang diselenggarakan oleh GMNI, Jumat (26/6/2020) malam.

Dampak ini antara lain kata Aan potensi kerusakan dan kehancuran wilayah Natuna akibat salah sasaran dari negara yang terlibat perang terbuka. Bukan tidak mungkin salah sasaran ini terjadi lantaran wilayah Natuna memang sangat dekat dengan area konflik.

Jika ini terjadi kata Aan, sudah barang tentu eksploitasi dan eksplorasi yang sedang dilakukan di Natuna dan perairan Natuna akan terhenti lantaran wilayah Natuna berpotensi terlokalisir.

"Dan ini akan berdampak buruk kepada kehidupan masyarakat di wilayah Natuna Utara," kata dia.

"Tentu kata Aan, perang yang kemudian berujung ikut merusak tatanan yang ada di Natuna akan berdampak pada Indonesia. Bukan tidak mungkin Indonesia yang sebelumnya tak ikut terjun dalam peperangan terbuka malah ikut bertempur.

Hal ini bisa terjadi lantaran merasa kedaulatan negaranya terganggu. Bisa saja penduduk di Natuna yang merasa terisolir akan bergerak dan malah ikut terjun berperang.

"Dan tentu saja dampak lain yang berpotensi adalah krisis ekonomi karena terhentinya aktivitas ekonomi kelautan yang terkait langsung dengan Laut Cina Selatan," kata Aan.

Dampak Global

Bukan hanya Indonesia, Aan juga memaparkan dampak global secara luas yang akan terjadi jika perang terbuka antara China dan Amerika terjadi di Laut China Selatan.

Kata dia, kondisi konflik akan menciptakan sejumlah dinamika hubungan Internasional antara negara yang memang mengklaim memiliki sebagian kedaulatan di wilayah itu atau negara pengguna laut itu sendiri.

Tak hanya itu Aan mengatakan gangguan terhadap lalu lintas pelayaran juga akan terganggu apalagi wilayah Laut China Selatan adalah perairan strategis pelayaran baik komersil maupun niaga.

"Kemudian kontestasi di laut akan mendorong negara yang terlibat untuk meningkatkan kemampuan perangnya. Kemudian konflik antar negara pada umumnya mendorong nasionalisme sehingga berisiko terjadinya konflik horizontal antar manusia," katanya.

Intinya kata dia, dampak utama perang adalah dampak jangka panjang yang akan merugikan negara manapun.

"Bila terjadi peningkatan konflik sampai dengan perang, maka terdapat risiko hambatan bahkan terputusnya nilai perdagangan antar negara karena sulitnya kapal-kapal niaga di wilayah tersebut, dan ini tentunya akan ada dampak ke kita juga," kata dia.

Sumber: cnnindonesia.com
Editor: Chandra