Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengintip 'Studio Mini' Anis Matta di Ciganjur
Oleh : Irawan
Minggu | 07-06-2020 | 12:04 WIB
studio_anis_matta.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Muhammad Anis Matta memberikan ceramah 'Elemen-Elemen Perubahan menurut Al-Quran', Sabtu (6/6/2020) malam (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ada yang baru di ruang kerja Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia. Ruang penuh buku di lantai dua rumah di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan, itu berubah jadi studio mini tempat Anis Matta melakukan rapat-rapat dan ceramah Ramadan daring, serta membuat video-video yang akan diunggah di media sosialnya.

Anis bercerita semula di meja kerjanya hanya ada satu komputer iMac selain laptop yang selalu ia bawa. Sekarang, di meja dan ruangan itu kabel-kabel berseliweran, stand ponsel, mikrofon kondensor dan mikrofon nirkabel lengkap dengan kaki dan filter, dan beberapa lampu LED.

"Sejak pandemi Covid-19, saya berusaha beradaptasi dengan kondisi. Rapat-rapat partai harus tetap berjalan, undangan ceramah juga masih banyak, apalagi kemarin kan Ramadan. Karena itu saya menyiapkan perangkat ini supaya interaksi dan komunikasi dengan teman-teman di seluruh Indonesia tetap nyambung," kata dia saat menyampaikan ceramah daring bertema 'Elemen-Elemen Perubahan menurut Al-Quran', Sabtu (6/6/2020) malam.

Selama Ramadan, Anis membuat serial video yang diberi judul '1 Menit Bersama Islam' yang ditayangkan setiap dua hari sekali di YouTube.

Sampai sekarang seri itu masih dia kerjakan. Selain itu, dia memberi ceramah Ramadan lewat Zoom yang juga disiarkan lewat platform-platform media sosial Instagram, Facebook, dan YouTube.

"Ceramah Ramadan kali ini menarik, beberapa kali dengan tuan rumah yang berbeda, dengan audiens yang tidak terbatas karena online. Walaupun tuan rumahnya di Surabaya, yang mengikuti dari seluruh Indonesia, bahkan dari luar negeri. Inilah keunggulan teknologi dalam membuka ruang-ruang komunikasi," katanya.

Anis bercerita bahwa soal teknologi ia serahkan kepada anak-anaknya yang masuk generasi milenial dan Gen Z.

"Semua saya serahkan ke anak-anak. Mereka adalah generasi 'digital native', dikasih gadget sebentar saja sudah di-oprek. Begitu juga detail-detail di media sosial," kata Anis.

Menurut Anis, krisis ini menyebabkan ketidakpastian yang panjang dan sangat mempengaruhi mood masyarakat. Karena itu, setiap kebijakan penanganan dan nanti pemulihan pasca-pandemi harus betul-betul memperhatikan 'stamina psikologis' masyarakat.

"Yang memakan energi kita adalah ketidakpastian. Tidak pasti apakah kita sendiri terinfeksi atau tidak, tidak pasti apakah keluarga kita aman, dan tidak pasti kapan krisis ini berakhir. Sekarang krisis sudah bergerak dari krisis kesehatan ke krisis ekonomi dan masyarakat sudah mulai kelelahan. Kelelahan terjadi pada sisi psikologi dan ekonomi. Ini yang harus dicermati oleh semua pihak, terutama para pengambil kebijakan," papar Anis.

Partai Gelora yang ia pimpin pun melakukan adaptasi digital dalam mengurus pendaftaran dan pengesahan Kementerian Hukum dan HAM RI.

Sebagian besar proses itu dilaksanakan secara online. Bahkan, penyerahan SK Menteri Hukum& HAM RI tentang pengesahan badan hukum dilaksanakan lewat pertemuan online antara Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly dan pemimpin Partai Gelora, serta disaksikan oleh seluruh pengurus Gelora tingkat provinsi dan kabupaten/kota dari Sabang sampai Merauke.

"Saya mengapresiasi Pak Yasonna dan tim yang mampu beradaptasi dan melakukan digitalisasi sehingga pelayanan ke masyarakat tidak terganggu," kata Anis.

Kembali ke soal studio mini, Anis bercerita walau ia sudah mulai mengumpulkan alat-alat sejak awal penetapan Work From Home pada pertengahan Maret, masih ada alat-alat yang dipinjam dari anak-anaknya.

"Ada dua HP yang masih pinjam dari anak-anak saya. Jadi kalau saya live streaming, mereka tidak bisa main medsos atau WA-an. Mereka ngomel dan menyuruh saya beli, tapi saya bilang tokonya tutup karena pandemi," katanya tertawa.

Editor: Surya