Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PPKBS Johor Baru Tawarkan Kerjasama Pertanian ke Pemko Tanjungpinang
Oleh : Charles/Dodo
Selasa | 01-05-2012 | 12:21 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Sebanyak 25 orang yang tergabung dalam rombongan Pertumbuhan Peladang Kawasan Baru Selatan (PPKBS) Johor baru Malaysia menawarkan kerja sama pertanian dalam budi daya nenas dan buah lainnya pada Pemerintah Kota Tanjungpinang. Penawaran kerja sama itu disampaikan ketua PPKBS Johor Baru Malaysia Ibrahim bin Atam dalam kunjungannya ke Tanjungpinang, Senin (30/4/2012).  

Dalam kesempatan itu, Ibrahim bin Atam, mengatakan, saat ini Johor Baru sedang membuka perusahaan pengolahan nenas, sirsak dan jambu batu. Saat ini bahan baku tersebut masih didatangkan dari Thailand, untuk itu dia menawarkan pada Pemko Tanjungpinang untuk menanam buah-buahan tersebut karena melihat potensi Tanjungpinang sangat bagus serta jarak antara Johor dan Tanjungpinang yang berdekatan.  

"Sebelumnya di Singkil, Aceh perkumpulan ini juga sudah melaksanakan kerjasama dengan Pemda Aceh di bidang pengolahan minyak kelapa sawit di atas areal ladang sawit 36 ribu Ha. Di daerah tersebut hanya ditempatkan 1 orang manager asal Malaysia untuk mengelola, sedangkan tenaga kerja lainnya sebanyak 3.000 orang berasal dari Indonesia," ujarnya. 

Wakil Wali Kota Tanjungpinang Edward Mushalli sangat menyambut baik, karena tawaran tersebut merupakan satu peluang untuk satu usaha yang berarti ikut membantu menurunkan angka pengangguran dan penanggulangan kemiskinan di daerah ini. Antara Indonesia dan Malaysia yang merupakan satu rumpun, meskipun secara admnistrasi berpisah namun hubungan persaudaraan tetap terjalin.  

“Mudah-mudahan kerjasama yang saling menguntungkan dari kedua belah pihak dapat diwujudkan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan," harap Edward.  

Atas penawaran kerja sama ini, kedua belah pihak sepakat untuk membahas lebih lanjut kerjasama tersebut. Sementara Kepala Dinas KP2KE Irianto mengatakan, saat ini Tanjungpinang tersedia 3.646 km2 lahan pertanian, namun masih ada lahan tidur karena masih banyak terdapat lahan-lahan yang dijadikan penambangan bauksit.  

"Kita berencana akan menjadikan lahan tambang tersebut untuk dimanfaatkan penanaman nanas dengan menggerakkan kelompok tani yang ada di Tanjungpinang, dan lahan lain juga bisa  ditanami sirsak dan jambu batu karena tanaman tersebut mudah tumbuh di Tanjungpinang," ujarnya.