Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Proses Observasi 238 WNI di Natuna, Tjetjep: Semua dalam Kondisi Sehat
Oleh : Redaksi
Selasa | 11-02-2020 | 18:40 WIB
wni-238-natuna.jpg Honda-Batam
Kondisi 238 WNI dari Wuhan, China yang menjalani observasi di Natuna. (Kemenkes)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau menyatakan seluruh WNI dari Wuhan, China, yang diobservasi di Hanggar Lanud Raden Sajad, Ranai, Natuna, dalam kondisi sehat.

Kepala Dinkes Kepri, Tjetjep Yudiana memastikan informasi terkait sejumlah WNI yang diobservasi di Natuna dalam kondisi sakit akibat air tidak bersih, tidak benar. "Dari mana dan bagaimana ada yang tahu kondisi WNI yang menjalani observasi selama 14 hari itu? Itu sangat tertutup," katanya, seperti dilansir laman resmi Diskominfo Kepri.

Tjetjep mengaku dirinya sendiri tidak dapat masuk ke kawasan observasi, karena itu prosedur WHO yang wajib dilaksanakan. Di lokasi observasi hanya petugas ring I yang memberikan pelayanan kepada warga yang diobservasi.

"Air di kawasan observasi sangat terjaga. Kebutuhan WNI yang diobservasi juga dipenuhi," ucapnya.

Ia mengatakan sarana hiburan dan olahraga, selain makanan yang sehat juga dipenuhi petugas. Bahkan petugas menambah kapasitas internet baru-baru ini untuk kepentingan WNI yang dievakuasi dari Wuhan tersebut.

"Mereka juga dapat menghubungi keluarganya sepanjang waktu," tuturnya.

Tjetjep mengatakan situasi dan kondisi di lokasi observasi sangat baik. Suasana dibangun dengan baik sehingga warga menjalani observasi dengan bahagia.

"Jadi yang dijaga bukan hanya jasmani, melainkan juga kebatinan mereka," katanya.

Jika dari 238 orang itu ada yang kelelahan atau luka saat berolahraga, menurut dia tidak ada kaitannya dengan virus corona sehingga informasi itu tidak perlu dibesar-besarkan.

"Saya harus bicara yang benar, sesuai realita, meski ada sejumlah pihak yang menginginkan saya berhenti berbicara untuk kepentingan publik. Saya harus bicara untuk meluruskan cukup banyak informasi tidak benar yang terlanjur dibaca publik," tegasnya.

Editor: Gokli