BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan Batam bersama instansi terkait menggelar diskusi mengenai pengembangan sektor jasa kesehatan bertaraf internasional di ruangan Balairungsari lantai 3 BP Batam, Rabu (5/2/2020).

Dalam kegiatan diskusi tersebut, Direktur Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam (RSBP) menyampaikan, sebagai salah satu daerah wisata internasional, Batam harus memiliki salah satu aspek penting destinasi internasional yaitu aspek kesehatan.

"Suatu destinasi wisata disebut wisata kesehatan (health tourism) jika kesehatan sudah menjadi tujuan utama wisatawan berkunjung ke daerah tersebut," papar Direktur Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam (RSBP), dr Sigit Riyarto.

Untuk bisa mencapai ke sana, harus ada advanced research center, industri farmasi, advanced medical cares serta industri alat kesehatan dan medis.

"Dengan adanya itu semua, kita bisa mencegah masyarakat indonesia untuk berobat keluar negeri," ujarnya.

Dijelaskan dr Sigit, ada beberapa alasan yang menyebabkan masyarakat Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri, diantaranya pelayanan kesehatan di Indonesia dianggap belum memadai.

Selain itu, pelayanan kesehatan di luar negeri dianggap lebih jelas memberikan informasi obyektif menyangkut penyakitnya, serta pemakaian peralatan canggih dianggap lebih akurat dalam diagnosa dan penyembuhan penyakit.

"Alasan utamanya, rumah sakit di luar negeri memberikan layanan 'beyond medicine, yaitu layanan konsultasi setelah selesainya prosedur medis atau penyediaan fasilitas bagi keluarganya," tuturnya.

Acara diskusi yang digelar BP Batam ini diikuti Staff Khusus Kementerian Kesehatan RI, dr Maria, Ketua Tim Percepatan Wisat Religi, Seni, dan Budaya, Kemenpar, Tendi Nuralam, serta beberapa perwakilan dari instansi terkait dan masih banyak lagi tamu undangan lainnya.

Kegiatan diskusi ini dibuka secara langsung oleh Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto.

Editor: Chandra