Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bayern Muenchen Lolos ke Final Usai Depak Real Madrid
Oleh : Redaksi/Mg
Kamis | 26-04-2012 | 10:32 WIB
Real-Madrid-vs-Bayern-Muenchen-batamtoday.jpg Honda-Batam

Roben saat membobol gawang Madrid. Gol pemain gaek ini membungkam pendukung Madrid yang memadati stadion kebanggaan mereka, Santiago Barnebeu. Foto:UEFA.com

MADRID, batamtoday - Hasil Liga Champion dini hari tadi, Kamis(26/4/2012), benar-benar diwarnai drama. Setelah 120 menit, Real Madrid vs Bayern Muenchen berakhir 2-1. Agregat sama kuat, akhirnya tuan rumah terdepak dalam drama adu penalti. Dua pemain spesialis penalti, Cristiano Ronaldo dan Ricardo Kaka tak mampu menaklukkan kiper terbaik dunia, Manuel Neuer.

Segalanya berjalan lancar untuk Los Blancos pada awal babak pertama. Santiago Bernabeu bahkan sudah berteriak kegirangan enam menit setelah kick-off. Tembakan Angel Di Maria membentur tangan David Alaba di kotak terlarang.

Wasit menunjuk titik putih, dan Cristiano Ronaldo sempat membuktikan bahwa ia tidak demam panggung dalam laga menghadapi tim besar. Penaltinya mulus meluncur sementara Manuel Neuer bergerak ke arah yang salah. Selang delapan menit, CR7 kembali dielu-elukan. Memanfaatkan umpan Mesut Ozil, Ronaldo melepaskan tembakan ke sudut bawah gawang Neuer. Kedudukan 2-0 dan Real Madrid terbang sebelum jatuh lagi ke tanah dengan cara menyakitkan.

Bayern Muenchen membutuhkan satu gol balasan, dan mereka mendapatkannya pada menit 27. Pepe melanggar Mario Gomez di kotak 16 meter dan kali ini tim tamu yang mendapatkan hadiah tendangan penalti. Arjen Robben melesakkan bola dengan sempurna meski Iker Casillas mampu menbaca arah dengan baik. 2-1, agregat sama kuat 3-3.

Menit-menit berikutnya, Bayern Muenchen lebih banyak menguasai bola. Kedua tim tetap tak bisa menambah gol. Upaya Jose Mourinho memasukkan Ricardo Kaka sejak menit 75 pun tak menemui hasil. Perpanjangan waktu pun digelar.

Lagi-lagi, hasil 2-1 tetap utuh. Apa boleh buat, kedua tim harus menentukan pemenang lewat drama adu penalti. Penendang pertama Muenchen, David Alaba, sukses menaklukkan Iker Casillas.

Ketika tiba giliran Cristiano Ronaldo, tidak ada yang menyangka tembakan CR7 dimentahkan Manuel Neuer dengan cemerlang. 1-0 pada penendang pertama.

Ketegangan bagi tuan rumah berlanjut ketika Mario Gomez mulus membidik tengah gawang. Iker Casilas takluk untuk kedua kalinya. 2-0 Muenchen memimpin.

Ketika giliran Ricardo Kaka, publik Madrid kembali meneteskan air mata, pemain yang juga spesialis tendangan bebas itu menemui takdir seperti Ronaldo. Tendangan gelandang Brazil mentah oleh kesigapan Neuer.

Kondisi ini membuat kiper Madrid, Iker Casillas harus sebisa mungkin membendung penendang Muenchen berikutnya. 

Sementara itu, pelatih Muenchen menunjuk Toni Kroos sebagai algojo ketiga. Bnar, tembakan Kroos ke sudut kiri gawang Iker Casillas berhasil diblok oleh kiper internasional Spanyol itu.

Harapan Madrid tetap terjaga ketika sang spesialis bola mati, Xabi Alonso, mengoyak gawang Neuer. 2-1 pada penendang penalti ketiga.

Bayern kembali mendapat kesempatan untuk melenggang. Namun, kali ini Philip Lahm gagal. Tendangan sang kapten berhasil ditepis tangan Iker Casillas meski sang kiper sudah bergerak terlalu jauh.

Kesempatan emas untuk Real Madrid menyamakan kedudukan. Namun, ketika semua orang melihat Sergio Ramos sebagai penendang keempat, wajah tegang menyelimuti Santiago Bernabeu. Ramos hanya berusaha menendang sekeras-kerasnya dan hasil itulah yang didapat. Penaltinya terbang tinggi seperti mimpi Real Madrid ke final Liga Champions.

Dan Bastian Schweinsteiger? Dia berbagi gelar pahlawan dengan Neuer dini hari ini. Tendangan penaltinya masuk, Bayern Muenchen unggul 1-3. Skor ini sebagai penutup tragedi kekalahan Madrid di kandang dan Muenchen memastikan diri lolos ke babak final dimana klub berjuluk FC Hollywood ini akan menghadapi Chelsea. 

Menanggapi kekalahan tersebut, Mourinho hanya berkomentar singkat, bahwa Muenchen lolos tak lebih karena keberuntungan. 

"Musim ini Cristiano menjadi pemain yang lebih baik dan pengubah keadaan. Bila Barca dan kami (Madrid) tak mencapai final, ini kesalahan kami berdua. Setelah dua jam bertarung hingga batas kemampuan, tidak mudah melakukan tendangan penalti. Keberuntungan bersama mereka," tutur The Special One.

Catatan kegagalan Madrid lolos ke final menambah daftar panjang kutukan Mourinho sang spesialis semifinal.