Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bahaya, Dinding Pembatas Pollux Habibie Lainnya Juga Sudah Miring
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Jum\'at | 31-01-2020 | 08:28 WIB
gedung-habibie.jpg Honda-Batam
Bangunan apartemen Pollux Habibie. (Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Insiden ambruknya tembok pembatas proyek apartemen Pollux Habibie dengan perumahan Citra Batam, yang disebut disebabkan hujan deras, masih menyisakan bahaya lain.

Hingga saat ini, pengembang kawasan megasuperblok apartemen Pollux Meisterstadt Batam masih berkordinasi dengan Pemerintah Kota Batam dalam mengatasi bencana ini.

General Manager Pollux Meisterstadt Batam, Richie Laseduw, mengatakan, ketika pihaknya mengetahui pagar pembatas ambruk, mereka langsung bergerak cepat menurunkan tim membersihkan puing-puing pagar.

"Kami, warga Perumahan Citra Batam dan Pemerintah Kota Batam tadi malam juga sudah saling koordinasi untuk membangun ulang pagar lebih kokoh dan drainase yang ideal agar bencana serupa tidak terulang," kata Richie di kantornya, Kamis (30/1/2020).

Ia menegaskan, penyebab ambruknya pagar proyek itu adalah hujan deras dan drainase yang belum terhubung langsung dengan drainase utama sehingga menimbulkan bencana.

Menanggapi pernyataan tersebut, di lokasi yang berbeda salah seorang warga Citra Batam masih tidak bisa menerima alasan robohnya tembok pembatas tersebut karena musibah fisik force majeur.

"Kalau bilang masalah cuaca ya tidak masuk akal, seharusnya tembok seperti ini bisa bertahan puluhan tahun. Tapi ini belum dua tahun sudah roboh," kata Nining.

Ia juga mengungkapkan, tembok pembatas antara Pollux Habibie dan perumahan Citra Batam lainnya saat ini juga sudah dalam kondisi miring.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran warga karena dinding pembatas apartemen Pollux Habibie ini hanya berjarak sekitar 5 meter dari rumah warga dan dinding pembatas ini dianggap seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja.

"Ya kali ini tidak ada korban jiwa. Tapi tembok lainnya juga sudah miring, ini bisa dilihat dengan jelas loh dan ini bahaya. Tinggal nunggu waktunya rubuh saja," tegasnya.

Editor: Chandra