Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terkait Nelayan Pantura

Wabup Natuna Harap Satintelter Pusterad Dukung Antisipasi Keresahan Masyarakat
Oleh : Kalit
Kamis | 30-01-2020 | 19:04 WIB
ngesti-nelayan.jpg Honda-Batam
Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Natuna - Kabupaten Natuna sebagai salah satu wilayah perbatasan, belakangan ini mendapat sorotan dari semua pihak. Hal ini terkait klaim sepihak Republik Rakyat Tiongkok terhadap wilayah perairan Zona Ekonomi Eksklusif di Laut Natuna Utara.

Dilatarbelakangi kejadian tersebut, Pemerintah Pusat telah mengambil berbagai kebijakan, di antaranya upaya penguatan pasukan militer bagi mengamankan perairan batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia di Laut Natuna Utara.

Keberadaan Personil TNI yang ditugaskan di Kabupaten Natuna, maupun satuan Polri yang pada dasarnya menjalankan tugas sesuai domainnya, merupakan unsur yang tidak terpisahkan dengan seluruh elemen pembangunan yang lain.

Selasa (28/01/2020) lalu, bertempat di Ruang Rapat Kantor Bupati Natuna, Tim Satuan Intelijen Teritorial Pusat Teritorial Angkatan Darat (Satintelter Pusterad) yang diketuai Mayor (Inf) Didin Nasrudin Darsono menggelar kegiatan Analisa dan Pengumpulan Data Intelter di wilayah Kodim 0318/Natuna.

Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, Komandan Distrik Militer 0318/Natuna, Kolonel Czi Ferry Kriswardana, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah terkait, beberapa Camat, perwakilan dari LSM, dan unsur akademisi (mahasiswa STAI Natuna).

Dalam sambutan pembukanya, Ngesti mengatakan, keberadaan TNI yang ditugaskan di Kabupaten Natuna, maupun satuan Polri yang pada dasarnya menjalankan tugas sesuai domainnya, merupakan unsur yang tidak terpisahkan dengan seluruh elemen pembangunan yang lain.

Untuk itu, Ngesti berharap adanya sinergitas baik antara TNI dan Polri, serta masyarakat dalam setiap fungsi yang dijalankan. Rasa kebersamaan perlu terus dipupuk, untuk mewujudkan kondisi pembangunan yang tetap kondusif.

Selain itu, menyikapi kebijakan Pemerintah Pusat yang berencana untuk mengerahkan nelayan dari Pantura untuk meramaikan ZEE di Laut Natuna Utara, Ngesti berharap adanya pendekatan persuasive, melalui sosialisasi yang intens agar tidak menimbulkan keresahan, terutama bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Pusterad, Mayor (Inf) Didin Nasrudin Darsono mengatakan bahwa analisa ini ditujukan bagi melakukan pembinaan territorial, baik di daerah rawan maupun di daerah terbatas.

Hal ini dilakukan mengingat letak Natuna atau Indonesia secara umum merupakan daerah kepulauan dan sangat penting dilakukan pemetaan terutama terkait strategi pertahanan negara.

Untuk itu, Didin mengharapkan kepada peserta sosialisasi dukungan berupa masukkan, ide dan saran, terutama berbagai peristiwa atau permasalahan yang terjadi di masyarakat, yang nantinya akan dikemas menjadi data informasi yang akan disampaikan kepada pimpinan TNI. (*)