Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Temui Gubernur dan Biro Pemerintahan Kepri

Warga Protes Perubahan Nama Kecamatan Pemekaran Selayar
Oleh : Charles/Dodo
Senin | 23-04-2012 | 11:17 WIB

TANJUNGPNANG, batamtoday - Sejumlah warga Desa Selayar dan Penuba Kabupaten Lingga memrotes perubahan nama Kecamatan Selayar hasil pemekaran menjadi Kecamatan Lingga Barat. Mereka mendatangi Gubernur dan Biro Pemerintahan Kepulauan Riau untuk menyampaikan protes pada Sabtu (21/4/2012).

Sebelum melakukan pertemuan dengan Gubernur dan Biro Pemerintahan Provinsi Kepri, ketua RT Rais, Ketua BPD Selayar Zamri, didampingi tokoh masyarakat lainnya beserta ketua LSM Peduli Jhon Kosmos mengatakan kedatangan mereka untuk mempertanyakan pemainan segelintir oknum anggota DPRD Lingga, dalam membuat perubahan nama pada pemekaran Kecamatan Selayar. 

"Sebelumnya, berdasarkan rekomendasi Gubernur, Bupati serta kesimpulaan Pansus DPRD dalam Pemerkaran 4 kecamata di Lingga sudah merekomendasikan untuk pemekaran kecamatan di Desa Penuba dan Selayar menjadi Kecamatan Selayar, namun setelah di Paripurna DPRD namanya diubah menjadi Kecamatan Lingga Barat," ujar Rais dan Zamri kepada batamtoday

Akibat adanya perubahan nama kecamatan pemekaran di Selayar ini, membuat sejumlah warga dan pengurus desa di Selayar, sangat tidak nyaman tidak setuju dengan perubahan nama tersebut. Namun saat warga menanyakan hal ini kepada pemerintah dan DPRD Lingga, hingga saat ini kedua institusi terkesan terkesan bungkam dan enggan menjelaskan kepada warga. 

"Kami setuju dengan pelaksanaan pemekaran, tetapi kami sangat tidak setuju dengan adanya perubahan nama, dari Kecamatan Selayar menjadi Lingga Barat," ujar Nur Cahyo, salah seorang pemuda Selayar. 

Warga juga menuding, ketua dan gabungan komisi di DPRD Lingga, sangat tidak aspiratif dalam menampung aspirasi masyarakat. Bahkan, atas adanya perubahan nama yang tidak diinginkan masyarakat ini, menandakan kalau ketua dan anggota komisi di DPRD Lingga, telah melukai aspirasi warga yang menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat Selayar. 

"Ini jelas-jelas permainan politik kotor ketua dan Anggota Gabungan Komisi DPRD Lingga, yang tidak aspiratif, serta menimbulkan kegaduhan di masyarakat," sebut Jhon Kosmos. 

Di tempat terpisah, Ketua Pansus Pemekaran 4 Kecamatan di Lingga, Rudi Purwonugroho mengatakan kalau pihaknya saat ini tidak dapat berbuat banyak, karena memang berdasarkan aspirasi warga, surat rekomendasi Gubernur dan Bupati Lingga, hingga rekomendasi dari hasil pembahasan di Pansus Pemekaran Kecamatan sudah merekomendasikan pemekaran empat kecamatan itu dengan nama Kecamatan Selayar, Lingga Timur, Singkep Pesisir dan Singkep Selatan. 

"Empat nama ini yang kami rekomendasikan sesuai dengan aspirasi masyarakat dan pengajuan yang diusulkan ke Pimpinan DPRD. Namun dalam pembahasan lanjutan, kembali dibahas dalam gabungan komisi, dan direkomendasikan dari nama Kecamatan Selayar menjadi Lingga Barat, sedangkan yang tiga tetap dan tidak ada perubahan," ujar Rudi. 

Terkait protes dan upaya warga menemui Gubernur dan Biro Pemerintahan Provinsi Kepri, Rudi mengatakan kalau hal itu sah-sah saja karena warga merasa aspirasi mereka sudah tidak didengar oleh Pemerintah dan anggota DPRD Lingga.