Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Kampung Tua Seranggong Bengkong Tolak Digusur PT PBB
Oleh : Putra Gema
Rabu | 08-01-2020 | 16:40 WIB
gusur-pt-pbb.jpg Honda-Batam
Aktivitas penggusuran rumah di Bengkong. (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Masyarakat Kampung Tua Seranggong, Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong, Kota Batam melakukan penolakan aktivitas pembongkaran secara paksa oleh PT Pesona Bumi Barelang (PBB).

Ketua Rukun Khazanah Warisan Batam (RKWB), Mazmur Ismail mengatakan, penolakan aktivitas pembongkaran rumah warga tersebut dikarenakan PT PBB melakukan aktivitas tanpa pemberitahuan dan ganti rugi kepada masyarakat yang terdampak.

"Ada sekitar 70 rumah yang akan terdampak di sini. Di atas lahan seluas 3,6 hektar, tadi pagi tiba-tiba pihak perusahaan lakukan pembongkaran tanpa adanya pemberitahuan kepada kami," kata Mazmur di lokasi, Rabu (8/1/2020).

Lanjut Mazmur, pihak perusahaan bahkan melakukan pembongkaran dengan sistem premanisme. Beberapa masyarakat pun terkena bogem mentah ketika mempertahankan rumahnya yang akan dibongkar.

Selain itu, pada pukul 12.30 WIB pihaknya juga sempat melakukan mediasi dengan kuasa hukum PT PBB. Dalam mediasi tersebut dijelaskannya kuasa hukum PT PBB juga telah berbohong karena telah memberikan ganti rugi kepada masyarakat.

"Padahal tidak ada sama sekali dan kami bantah tanggapannya saat mediasi. Kami sebenarnya patuh dengan segala peraturan, namun kami juga kecewa kenapa sebelum pembongkaran tidak berikan informasi kepada kami," ujarnya.

Terkait telah digusurnya beberapa rumah oleh PT PBB ini, kerugian masyarakat telah mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Menanggapi hal tersebut, pihaknya meminta aparat Kepolisian, Pemko Batam dan BP Batam bertindak adil dalam permasalahan ini.

"Kami minta pihak Kepolisian, Pemko Batam dan BP Batam bertindak tegas dan adil dalam permasalahan ini," pintanya.

Di waktu yang bersamaan, Natroh, salah seorang warga yang rumahnya telah terbongkar mengaku terkejut karena pembongkaran PT PBB ini tidak pernah menyurati dirinya dahulu.

"Jadi saya lagi kerja tadi, tiba-tiba dapat kabar rumah sudah dibongkar padahal barang-barang masih di dalam," ujarnya.

Tidak hanya masyarakat, awak media yang saat itu sedang berusaha meminta konfirmasi dari PT PBB pun mendapati perlakuan tidak mengenakan dari pihak perusahaan.

Beberapa anggota perusahaan bahkan sampai mengancam memecahkan handphone dan memukul apabila awak media mengambil gambar di lokasi pembongkaran tersebut.

Sampai dengan siang pukul 14.50 WIB, aktivitas pembongkaran masih terus berlangsung dan terlihat pihak Kepolisian juga telah berada di lokasi sejak siang tadi.

Editor: Gokli