Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Alasan Laga Real Madrid vs Barcelona Selalu Panas
Oleh : Redaksi/Mg
Sabtu | 21-04-2012 | 11:27 WIB

BARCELONA, batamtoday - Pertemuan dua klib elit, Barcelona dan Real Madrid selalu menjadi laga terpanas di La Liga Spanyol. Duel bertajuk El Clasico, seperti yang akan berlansung malam nanti, Sabtu(21/4/2012) selalu ditunggu publik sepakbola dunia. Namun tahukah anda, fakta persaingan lain di balik pertemuan kedua tim?.

Sejumlah pengamat sepakbola Eropa menyatakan tidak ada pertandingan yang tensinya setinggi El Clasico. Meski di sejumlah liga sepakbola negara lain seperti di Belanda ada perseteruan antara Feyenoord dan Ajax, di Italia ada Intermilan versus Juventus atau AC Milan, di Inggris ada Manchester United lawan Liverpool, namun tidak setegang laga Real Madrid melawan FC Barcelona.

Berikut batamtoday merangkumnya dari berbagai sumber. 

1.Pengaruh politik antara Ibukota Spanyol, Real Madrid dan Kota Pemberontak, Cataluna. 

Barcelona dan Madrid merupakan dua kota terbesar di Spanyol. Hal itu saja sebenarnya sudah cukup untuk membentuk suatu rivalitas. Namun, mereka juga adalah tuan rumah dari dua daerah yang sangat berbeda baik secara kultur dan emosi. Dua kota tersebut juga menghasilkan dua ‘mahzab’ intelektual yang berbeda, dan tentu saja, berseberangan satu sama lain. Barcelona adalah Catalan, Madrid adalah Castillian. 

Orang-orang Catalan adalah masyarakat yang bebas, sedangkan Castille lebih seperti "Keratonnya" Spanyol dan pusat pemerintahan. Perseteruan memuncak ketika Jenderal Franco, orang Madrid, yang beraliran fasisme, ingin ‘membasmi’ daerah Catalan. Jadi, ketika El Clásico digelar dan dimenangi Barcelona, ini merupakan kemenangan seluruh rakyat Cataluna dalam membebaskan diri dari tirani pusat. Jika yang menang adalah Real Madrid, berarti ini adalah kemenangan pemerintah dalam upaya menegaskan kekuasaannya.

Barcelona memiliki slogan "More than a club" (Lebih dari sekadar klub sepak bola). Sikap ini membuat "El Clasico" juga jadi dianggap lebih dari sekedar pertandingan sepakbola. Apalagi, Barca adalah simbol Catalan yang selalu ingin merdeka. Bahkan, Catalan punya timnas sepakbola sendiri dan lagu kebangsaan sendiri.

Bahkan, masih sering dijumpai, pendukung Barcelona membentangkan spanduk berbunyi, "Catalonia is not Spain". Mereka tak mau mengakui sebagai bagian dari Spanyol. Mereka juga sering menyanyikan lagu kebangsaan Catalan setiap bertemu Madrid.

Suporter Madrid biasanya akan merespons dengan menyanyikan lagu kebangsaan Spanyol, "Que Viva Espana". Perang lagu kebangsaan ini juga terjadi pada final Copa del Rey di Stadion Mestalla tahun lalu.

2. Penduduk Spanyol "Pecah" saat El Clasico 

"Everyone Pick A Sids" pernyataan tersebut adalah perseteruan ideologi, sosial, dan politik antara kebudayaan daerah yang ingin merdeka dengan pemerintah pusat yang kuat, dan tidak hanya melibatkan FC Barcelona dan Real Madrid, atau Catalunya dan Castille, tetapi juga seluruh masyarakat Spanyol. Ketika duel El Clásico berlangsung, dapat dipastikan, seluruh orang di Spanyol akan terbagi dua. El Clásico mempunyai fungsi yang ‘unik’ yaitu sebagai ‘pembatas transparan’ antara dua daerah dalam satu negara. Suporter dari klub lain, siapa pun mereka, akan memilih salah satu di antara Barcelona dan Real Madrid, berdasarkan kepentingan dan ideologi masing-masing.