Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Industri Sagu Berpotensi Dikembangkan di Kepri
Oleh : Redaksi
Rabu | 18-12-2019 | 19:16 WIB
potensi-sagu.jpg Honda-Batam
Ketua Komisi II DPRD Kepri, Ing Iskandarsyah. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Provinsi Kepulauan Riau berpotensi mengembangkan industri tepung sagu, karena perkebunan sagu sudah banyak digarap masyarakat di pulau-pulau.

Ketua Komisi II DPRD Kepri, Ing Iskandarsyah mengatakan, daerah yang memiliki perkebunan sagu seperti Karimun, Lingga, Natuna dan Kepulauan Anambas.

Di Karimun, terdapat dua kecamatan yang memiliki perkebunan sagu, dan usaha pengelolaan tepung sagu yakni Kecamatan Kundur dan Kecamatan Ungar. Namun usaha perkebunan sagu sulit berkembang pesat lantaran masyarakat tidak terbiasa mengganti kebiasaan mengonsumsi nasi ke sagu.

"Padahal sama-sama mengandung karbohidrat," ucapnya, yang sejak beberapa waktu lalu mendeklarasikan Gerakan Tidak Memakan Nasi Sehari Dalam Seminggu, seperti dilansir situs resmi Diskominfo Kepri.

Gerakan itu bertujuan agar masyarakat mengonsumsi sagu sebagai produk lokal. Usaha tepung sagu yang dapat diolah menjadi berbagai komoditas seperti mie, tidak dapat tumbuh pesat jika tidak didukung masyarakat. Tepung sagu ini pula dapat diolah menjadi lakse, salah satu makanan tradisional melayu, yang sehat.

Dukungan masyarakat dibutuhkan agar penjualan tepung sagu meningkat sehingga produktivitas perkebunan sagu meningkat pesat. "Dalam sejarah kerajaan melayu, sagu merupakan makanan pokok kerajaan. Ini menunjukkan ketahanan pangan yang cukup kuat sehingga tepat dilakukan sekarang," katanya.

Iskandar mengemukakan perkebunan sagu dibutuhkan di provinsi perbatasan lantaran wilayah ini bukan penghasil beras. Kebutuhan pangan selama ini dipasok dari daerah dan negara lain sehingga Kepri.

Kemandirian pangan perlu dilakukan di Kepri, salah satunya dengan memulai kebiasaan mengonsumsi sagu. "Kami berharap ini mendapat respons positid dari masyarakat," ucapnya.

Editor: Gokli