Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sebagai Sekolah Sehat, Pembangunan WC di SMPN 1 Meral Harus Diprioritaskan
Oleh : Freddy
Rabu | 27-11-2019 | 19:40 WIB
smpn-1-meral.jpg Honda-Batam
SMPN 1 Meral di Kabupaten Karimun saat ditetapkan sebagai sekolah sehat dan sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Kepri. (Foto: Freddy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Penambahan WC di SMPN 1 Meral, Kabupaten Karimun seharusnya mendapatkan prioritas untuk dianggarkan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun.

Hal ini dikarenakan SMPN 1 Meral menyandang predikat sebagai sekolah sehat dan sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Kepri.

Namun hingga kini, penambahan WC sekolah SMPN 1 Meral tak pernah terwujud lantaran tidak mendapatkan skala prioritas dari Pemerintah Daerah melalui dinas terkait.

Bakri Hasyim, Kadis Pendidikan Kabupaten Karimun mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan anggaran untuk WC SMPN 1 Meral, tetapi karena terjadi defisit anggaran dan rasionalisasi sehingga ini belum bisa direalisasikan.

"Secara kedinasan sudah beberapa kali mengusulkan anggaran untuk WC SMPN 1 Meral, tetapi tak juga masuk, tak tahu apa pertimbangan mereka," ujar Bakrie Hasyim, Rabu (27/11/2019).

Ia mengungkapkan, sebenarnya untuk sekolah sehat atau Adiwiyata yang sangat mendasar atau sesuai standar pelayanan minimal (SPM) yakni rehab WC atau pembangunan ruang UKS.

Menurutnya, dalam Musrenbang Kabupaten Karimun, juga sudah kembali mengusulkan rehab WC itu. "Tetapi kita belum bisa memastikan apa usulan tersebut dapat dianggarkan pada APBD murni tahun anggaran 2020 nanti," ucapnya.

Mantan Kepala SMPN 1 Meral, Romanda Siallagan mengatakan, saat dirinya masih menjabat di SMPN 1 Meral, sudah diajukan penambahan WC bagi anak putra dan putri. "Pihak sekolah sudah mengusulkan penambahan 10 WC yang disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada di sekolah ini sebanyak 920 siswa dan sebagai sekolah Adiwiyata," kata dia.

Sementara, Grandy Tuerah, salah seorang Kabid di Balitbangda Kabupaten Karimun mengatakan, setiap usulan kegiatan yang masuk tentunya harus dilihat dulu skala prioritasnya, apalagi dalam tema pembangunan 2020 ada 4 prioritas pembangunan.

Menurutnya mengenai WC sekolah yang diusulkan Dinas Pendidikan tentunya dilihat lagi dengan anggaran yang ada dan 4 skala prioritas pembangunan tadi. "Adiwiyata kan merupakan bagian dari Adipura," ujarnya.

Sementara beberapa pemerhati pendidikan di Karimun berharap, Dinas Pendidikan harus bisa memprioritaskan pembangunan yang benar-benar bisa menunjang pendidikan, seperti pembangunan ruang kelas baru, pengadaan mobiler dan pengadaan buku-buku sekolah.

Dari catatan BATAMTODAY.COM, banyak usulan kegiatan dari Dinas Pendidikan yang sebenarnya termasuk prioritas tetapi terabaikan dengan usulan-usulan dari pokok-pokok pikiran anggota dewan.

Editor: Gokli