Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Resmi Jabat Kepala BP Batam, Warga Ingatkan Rudi Soal Janji Hapus UWTO
Oleh : Hendra
Kamis | 03-10-2019 | 11:28 WIB
nagih-janji.jpg Honda-Batam

PKP Developer

M Rudi bersama Edy Putra Irawady usai serah terima jabatan Kepala BP Batam. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wali Kota Batam, M Rudi dalam pidato sambutannya awal tahun 2019 lalu, kala menghadiri Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Gerakan Restorasi Menuju Indonesia Baru di Kota Batam menegaskan, masyarakat harus punya hak atas tanahnya, khususnya di Batam.

Pernyataan tersebut diungkapkan Rudi tatkala dia masih tegas menggebar-gemborkan keinginannya agar BP Batam dan Pemko Batam disatukan oleh Pemerintah Pusat, dengan satu janjinya kepada masyarakat banyak untuk menghapus Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO).

Tak hanya dalam forum yang dihadiri Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh di Best Western Panbil Hotel 2019 lalu, dalam forum lainnya, Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di beberapa kecamatan seperti Sagulung dan Batuaji, Rudi dengan tegasnya menjanjikan kepada warga yang hadir untuk menghapus UTWO.

Muhammad Rudi kini telah resmi menjabat Kepala BP Batam, usai dilantik Menko Perekonomian Darmin Nasution, Jumat (27/9/2019) lalu.

Perwarta BATAMTODAY.COM mencoba mewawancara secara acak beberapa warga yang merasa perjuangan penghapusan UWTO ini mulai mendapat titik terang, setelah Rudi resmi rangkap jabatan Kepala BP Batam.

Di Sagulung, seorang warga yang tinggal di bilangan perumahan Jalan Nusa Batam, Ogi, mengaku senang dengan dilantiknya Rudi menjadi Kepala BP Batam. Hanya saja, Ogi mengingatkan janji yang selalu dengungkan Rudi ketika bertemu masyarakat, penghapusan UWTO, harus ditepati. Karena baginya, seorang pemimpin dilihat dari caranya memegang teguh janji yang diucapkan di hadapan khalayak banyak.

"Iya, senang kalau ini membawa Batam menuju arah yang lebih baik. Terutama kami, warga biasa ini. Janjinya menghapus UWTO itu hal yang kami tunggu-tunggu. Kita lihat dulu ke depannya, bisa dipercaya apa tidak pemimpin kita," ujar Ogi, yang mengaku ikut hadir dalam kegiatan Musrenbang di kawasan Hall Mall Top 100, Tembesi, Sagulung, Kamis (3/10/2019) lalu.

Lain halnya dengan Koto, warga Batuaji. Pria berkacamata, yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang sayur di pasar kaget, ini mengatakan tidak terlalu berharap lebih terhadap janji-janji Rudi. Apalagi soal menghapus UWTO.

Pria yang mengaku senang mengikuti isu politik di Batam maupun nasional ini mengatakan, hampir tidak ada ekspektasi ketika seorang politikus berjanji. Baginya, janji politik hanyalah sebuah trick yang digunakan untuk menjaring suara. Selepas itu banyak yang mulai lupa akan janji-janji tersebut ketika telah menjabat.

"Hal biasa aja bagi saya nanti jika Rudi tidak jadi menghapus UWTO. Namanya juga politikus, kemarin katanya A besok bisa jadi B atau C," ujarnya.

Meski begitu, Koto tetap meminta Rudi komitmen akan janjinya ketika belum menjabat Kepala BP Batam. Janji penghapusan UWTO ini selalu dia ucapkan di setiap Musrenbang, di hadapan ratusan bahkan hingga ribuan masyarakat Batam.

"Tentu rakyat berharap pemimpinnya bisa tepati janji. Itu dia harus komit, karena akan banyak rakyat kecewak ketika janji itu tidak ditepati," tutupnya.

Editor: Gokli