Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Realisasi Penyerapan Beras Petani Oleh Bulog Tidak Capai Target
Oleh : Redaksi
Jumat | 20-09-2019 | 19:52 WIB
beras-bulog1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan bahwa realisasi penyerapan beras petani hingga akhir tahun ini tidak mencapai target penugasan sebesar 1,8 juta ton.

Dari target 1,8 juta ton, Bulog baru melakukan realisasi penyerapan beras sekitar 1,1 juta ton. Hingga akhir tahun, kemampuan Bulog untuk menambah stok hanya sekitar 200.000-300.000 ton atau hanya sebesar 1,3 juta sampai 1,4 juta ton.

"Tidak dapat (terealisasi). Karena musim panennya sudah lewat, kenapa lewat ya bukan kesalahan siapa-siapa. Pada saat itu Bulog tidak bisa maksimal menyerap karena tidak ada jaminan bahwa Bulog bisa menyalurkan," kata Budi Waseso di sela kegiatan peluncuran Beras Fortifikasi di Kantor Perum Bulog Jakarta, Jumat (20/9/2019).

Budi Waseso mengakui bahwa Bulog tidak bisa maksimal melakukan penyerapan beras ketika musim panen. Hal itu karena BUMN sektor pangan tersebut tidak mendapatkan kepastian atau jaminan penyaluran beras.

Dalam menyerap beras petani, tentunya Bulog membutuhkan dana pinjaman untuk biaya penyimpanan. Di sisi lain, kualitas beras setiap minggu mengalami penurunan.

Hingga September 2019, Perum Bulog masih memiliki utang atau pinjaman yang diselesaikan sebesar Rp 28 triliun untuk pengadaan sejumlah komoditas, termasuk beras.

"Kalau tidak bisa disalurkan, ini kan bebannya ada di Bulog. Dana yang dipakai untuk Bulog itu pinjaman, komersial. Sedangkan ini yang kita simpan adalah pangan, ada batas waktunya," kata dia.

Budi Waseso menambahkan saat ini Bulog memiliki stok 2,5 juta ton setara beras, terdiri dari penyaluran harian berkisar 4.000 ton per hari, khusus untuk Operasi Pasar (OP).

Meski target serapan beras tidak mencapai target, Bulog memastikan stok yang ada saat ini masih aman untuk mencukupi di tengah kondisi kemarau, setidaknya sampai akhir tahun. Sesuai penugasan, stok beras yang harus tersedia pada akhir tahun sebesar 1,5 juta ton, atau melebihi stok Bulog saat ini.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha