Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mendikbud Muhajir Effendy Luncurkan Digitalisasi Sekolah di Natuna
Oleh : Kalit
Kamis | 19-09-2019 | 08:52 WIB
launchin-pendidikan-natuna.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Penandatanganan launching peluncuran digitalisasi sekolah. (Kalit)

BATAMTODAY.COM, Natuna - Presiden Jokowi Widodo telah memberikan arahan ke setiap menterinya, termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), agar memberikan perhatian ke wilayah pinggiran, perbatasan atau daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Hal ini disampaikan Mendikbud RI, Muhajir Effendy, saat kegiatan peluncuran digitalisasi sekolah di Gedung Sri Serindit, Ranai, Kabupaten Natuna, Rabu, (18/9/2019).

Muhajir menjelaskan, Kemendikbud diarahkan untuk mengejar penggunaan teknologi infomasi untuk pendidikan, khususnya di wilayah perbatasan. Dan hari ini adalah launchingnya untuk Kabupaten Natuna.

"Memang kita sudah menggunakan smartphone saat ini tapi hanya sekedar alat komunikasi dan belum dimanfaatkan dalam proses pembelajaran," ujar Muhajir.

Dengan peluncuran digitalisasi sekolah di Kabupaten Natuna, yang merupakan salah satu daerah berbatasan langsung dengan negara tetangga, Muhajir berharap Natuna bisa menjadi contoh program digitalisasi sekolah untuk kabupaten dan kota lainnya di seluruh Indonesia.

Menurut Mujahir, peluncuran digitalisasi sekolah ini tidak mengenyampingkan pembelajaran konvensional tatap muka guru dan siswa, cara konvensional tetap sangat diperlukan.

Pesan Mendikbud kepada setiap guru, mulai sekarang harus mempelajari materi-materi yang sudah ada di platform yang dikeluarkan Kemendikbud RI, yaitu platform rumah belajar sehingga anak-anak kita tidak sembarang mendapatkan informasi dari dunia maya.

"Tidak ada pilihan lain bagi guru sekarang untuk menguasai teknologi informasi untuk memberikan pelajaran kepada siswa agar ideologi menyimpang yang saat ini marak terjadi tidak menyebar ke siswa," Tegas Mujahir.

Mujahir juga menjelaskan, yang menjadi Problem nasional saat ini yaitu terkait gaji guru honorer. Menurut Mujahir, Sumber gaji guru honorer saat ini akan dialokasikan dari dana umum sama dengan guru PNS dan tidak lagi menggunakan dana Bantuan Operasioanl Sekolah (BOS).

Tiap tahun harus ada pengangkatan guru untuk menggantikan guru yang pensiun dan penambahan sekolah serta kelas baru. "Jangan sampai ada moratorium guru," ucapnya.

Sebagai orang nomor satu di Kemendikbud, Mujahir berpesan kepada Bupati Natuna untuk mengawasi dan memperhatikan guru. Karena guru adalah sumber utama yang dapat meningkatkan kualitas SDM.

Editor: Chandra