Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

EduCity Iskandar Johor Malaysia Terus Berinovasi Kembangkan Dunia Pendidikan
Oleh : Harjo
Minggu | 08-09-2019 | 14:04 WIB
harjo_educity_malaysia.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Wartawan BATAMTODAY.COM, Harjo (kanan) saat menghadiri undangan dari University Newcastle Mudicine Johor Bahru Malaysia (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Johor Bahru - Sistem pendidikan terbuka yang dicanangkan Malaysia, membuat negeri ini mampu menerima berbagai universitas dari berbagai negara untuk membuka cabang di negaranya. Para pelajar dan mahasiswa internasional pun bisa kuliah di Malaysia.

Educity Iskandar Johor Malaysia pun terus saja berinovasi mengembangkan dunia pendidikan Malaysia. Saat ini, sejumlah perguruan tinggi internasional yang membuka cabang di Malaysia dan boleh menerapkan sistem pendidikannya masing-masing bagi para mahasiswanya.

"Mengembangkan EduCity Iskandar, menjadikannya sebagai pusat pendidikan yang terintegrasi, maka harus terus berinovasi," kata Managing Director (MD) Educity Iskandar Malaysia Sdn Bhd, Wan Ahmad Saifuddin Wan Ahmad Radzi, kepada wartawan BATAMTODAY.COM, Harjo, di Johor Bahru, Jumat (6/9/2019) lalu.

Tak hanya itu, kemudahan insentif yang diberikan juga tak hanya berlaku bagi para investor pendidikan, tapi juga bagi para mahasiswa internasional yang memilih kuliah di Malaysia. Ini menjadi inovasi terbaru Educity Iskandar dalam menjaring mahasiswa internasional ke Malaysia.

Sejak 2009 lalu, EduCity fokus dalam pengembangan kawasan pendidikan yang terintegrasi dalam menciptakan para mahasiswa, menjadi generasi pemimpin dalam berbagai bidang di masa depan.

Wan Ahmad Saipudin, dalam Konferensi EduCity Educators Ke-2 di University Newcastle Medicine, menjelaskan, Malaysia menjadi negara yang pendidikan swastanya maju pesat setelah menerapkan sistem pendidikan terbuka, khususnya di sektor pendidikan swasta.

Dalam kesempatan tersebut, Deputi Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Pendidikan Malaysia, Zubaidah binti Aman, menerangkan, penerapan sistem pendidikan terbuka di sektor swasta, tidak terlepas dari kebijakan negara. Untuk menjadikan Malaysia sebagai pusat pendidikan internasional.

"Dengan menghadirkan berbagai kampus dari luar negara di Malaysia, akan mendorong para pelajar internasional memilih negara ini, daripada kuliah ke negara asal kampus tersebut. "Biaya kuliah jauh lebih murah dibanding kuliah di negara asal. Demikian juga biaya hidup," papar Zubaidah.

Hingga saat ini, ada 1.325.695 mahasiswa yang terdata di Malaysia. Mereka tersebar, diantaranya 538.555 di universitas negeri, 666.617 di kampus swasta, 99.606 di politeknik, dan 20.921 mahasiswa di kampus komunitas. Khusus pelajar internasional, Malaysia memiliki 170.898 mahasiswa yang belajar Malaysia. 

Editor: Surya