Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bejat, Guru SD di Batam Ini Cabuli 4 Orang Siswinya
Oleh : Romi Chandra
Jumat | 06-09-2019 | 18:04 WIB
guru-sd-cabul1.jpg Honda-Batam
Guru SD yang mencabuli 4 siswanya. (Foto: Romi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang guru olahrga berinisial S, yang mengajar di salah satu sekolah dasar (SD) swasta di kawasan Batam Kota dibekuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polresta Barelang.

Penangkapan guru S menindaklanjuti laporan yang diterima pihak kepolisian. Dari informasi yang didapat, pelaku diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap 4 orang muridnya yang masih duduk di bangku kelas 4 SD.

Guru S dibekuk di Tanjungbalai Karimun, Jumat (6/9/2019). Kemudian dibawa ke Batam untuk proses lebih lanjut. Saat ini, ia telah berada di Mapolresta Barelang dan langaung dilakukan pemeriksaan.

Kejadian ini terungkap setelah ada murid yang melaporkan perbuatan S. Modusnya, pelaku berpura-pura melakukan hipnoterapi melalui sentuhan.

Kemudian, pelaku mencium serta menyentuh dada dan kemaluan murid perempuan dengan alasan mentranferkan energi ke tubuh muridnya. Setelah kejadian diketahui pihak sekolah, S langsung diberhentikan.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Andri Kurniawan, mengatakan, pihaknya menerima laporan dari orangtua dan murid pada Kamis (5/9/2019) kemarin. Kemudian dilakukan penyelidikan serta mencari tahu keberadaan terduga pelaku.

"Kemarin kita mendapatkan laporan dugaan pelecehan seksual terhadap anak ini. Kemudian dilakukan penyelidikan," ujarnya, Jumat (6/9/2019) sore.

Berdasarkan informasi dari masyarakat, keberadaan S diketahui di Karimun. Sehingga dilakukan pengejaran. "S sudah kita amankan. Ia ditangkap di Karimun, dan sekarang sudah berada di Mapolresta Barelang," tambah Andri.

Andri juga tengah memastikan apakah S memang berprofesi sebagai guru atau tidak. "Kita akan pastikan dulu apakah benar ia seorang guru atau tidak. Saksi-saksi juga tengah kita mintai keterangan," lanjutnya.

Sejauh ini penyidik telah memeninta keterangan 3 murid yang menjadi korban. Sementara satu murid lagi telah dipanggil dan masih menunggu kedatangannya.

Pantauan di ruang penyidik, S, tampak mengenakan sebo hitam. Ia enggan menanggapi pewarta dan memilih menghindari setiap pertanyaan pewarta.

Editor: Yudha