Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Akibat Isu Kenaikan Harga BBM

Batam Inflasi, Tanjungpinang Deflasi
Oleh : Charles/Dodo
Selasa | 03-04-2012 | 11:15 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau melansir akibat isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), terdapat 67 komoditi yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat di Batam mengalami kenaikan sehingga inflasi sebesar 0,20 persen tak terhindarkan pada Maret 2012.

Kepala Bidang Statistik BPS Kepri Mangapu Tua Gultom mengatakan dari 16 kota IHK di Sumatera, tercatat 7 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhoseumawe sebesar 0,55 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Palembang sebesar 0,04 persen.  

"Sebaliknya hanya 9 kota yang mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi di Kota Sibolga sebesar 0,44 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 0,03 persen," kata Mangapu Tua, Selasa (3/4/2012). 

Mangapu menjelaskan perubahan harga 67 komoditas tersebut terbagi atas 22 harga kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga barang, seperti cabe hijau dan sejumlah bahan makanan lainnya yang mungkin disebabkan stoknya masih cukup. 

Sementara itu, 45 harga kebutuhan pokok positif naik di bulan Maret, akibat isu kenaikan BBM seperti harga beras, gula dan ikan teri yang mana sebagian para pedagang mengakui kalau barang-barang tersebut masuk di Batam dan disalurkan ke Tanjungpinang. 

Sementara itu, Tanjungpinang pada Maret 2012 mengalami deflasi sebesar 0,20 persen. Deflasi di Kota Tanjungpinang disebabkan oleh turunnya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 1,28 persen. Sebaliknya, enam kelompok lain justru mengalami kenaikan indeks harga, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,19 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,30 persen; kelompok sandang sebesar 0,24 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,68 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen; serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen. 

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2012 di Kota Tanjungpinang sebesar 0,71 persen dan laju inflasi 'year on year' (Maret 2012 dibanding dengan Maret 2011) di Kota Tanjungpinang sebesar 2,73 persen. 

Sedangkan Kota Batam mengalami laju inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2012 di Kota Batam sebesar 0,23 persen dan laju inflasi 'year on year' (Maret 2012 dibanding dengan Maret 2011) di Kota Batam sebesar 3,27 persen. 

Mangapu juga memastikan, terjadinya kenaikan harga sejumlah komoditi saat ini, disebebkan oleh isu akan dinaikannya harga BBM oleh pemerintah pusat. Kendati kenaikan ditunda, namun sebagian harga komoditi kebutuhan masyarakat di pasaran sudah naik.