Keterbatasan Ruang Kelas, SMAN 17 Batam Gunakan Laboratorium untuk Belajar Mengajar

BATAMTODAY.COM, Batam - Minggu kedua proses belajar mengajar pasca persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Batam, terlihat masih belum berjalan kondusif.

Banyak sekolah yang pada dasarnya tidak bisa menampung banyak siswa baru, mau tak mau harus mengikut kebijakan Pemerintah Provinsi Kepri, Dinas Pendidikan Provinsi dan Peraturan Wali Kota (Perwako) Batam tentang penambahan siswa dalam setiap kelas yang minimalnya menjadi 40 orang.

Sementara itu, jika mengacu pada Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 51 tahun 2018, yakni setiap kelas idealnya hanya diisi oleh 36 siswa.

Seperti yang terdapat di SMA Negeri 17 Batam, lokasi Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung. Diketahui kegiatan belajar mengajar pada kelas X terkesan tidak ideal. Pasalnya dalam satu kelas diisi 40 hingga 46 siswa, alhasil, ruang kelas pun tampak sesak dan juga hanya difasilitasi dua kipas angin.

Lina Amalianawati Jauhar, Waka Kurikulum SMA Negeri 17 Batam mengatakan, sekolah tidak bisa berbuat banyak, karena ini juga merupakan kebijakan Gubernur dan Dinas Pendidikan Provinsi. Hanya saja dia katakan, dalam hal ini guru masih bisa mengatasi persoalan jumlah siswa yang melebihi petunjuk teknis (juknis) berlaku.

"Proses belajar mengajar masih bisa dikondisikan. SMA Negeri 17 total ada 29 rombongan belajar (Rombel), dua di antaranya (menggunakan) lab kimia, yakni untuk kelas X IPA dan XI IPA. Ruangan kelas masih dikondisikan untuk sementara waktu," lanjutnya.

Sementara itu, Asmiwarti Roza, Waka Kesiswaan SMAN 17 Batam, menjabarkan total siswa yang tertampung dalam tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ada 434 siswa, semua terbagi dalam 10 kelas. Untuk jurusan IPA ada 4 kelas dan IPS ada 6 kelas.

"Satu kelas untuk jurusan IPA diisi 46 siswa dan IPS 42 siswa," tutupnya.

Editor: Gokli

---