Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Disperindag Batam Yakin Harga Sembako Stabil
Oleh : ocep
Rabu | 21-03-2012 | 20:23 WIB

BATAM, batamtoday - Disperindag Batam meyakini pengurangan subsidi BBM sebesar 30% tidak akan berdampak signifikan terhadap harga sembako.

Ahmad Hijazi, Kepala Disperindag Kota Batam, mengungkapkan pihaknya sudah mengkaji dampak kebijakan pengurangan subsidi BBM terhadap harga komoditas kebutuhan pokok di Batam.

“Kami menyimpulkan pengurangan subsidi BBM yang akan menimbulkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp1.500 per liter, dampaknya tidak signifikan terhadap harga sembako,” ujarnya, Rabu (21/3/2012).

Dijelaskannya, sebagai wilayah kepulauan, berbagai kebutuhan pokok di daerah itu dipasok dari daerah lain melalui jalur laut.

Setelah tiba di pelabuhan, pendistribusian selanjutnya dilakukan oleh angkutan darat.

Dengan rentang jarak tersebut salah satu faktor yang paling mempengaruhi harga sembako di daerah itu menurutnya adalah biaya transportasi.

Berdasarkan penjelasan dari para pelaku transportasi angkutan darat, lanjutnya, Disperindag mendapat informasi bahwa mereka akan terpaksa menaikkan biaya transportasi jika terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi.

Hal itu terjadi karena truk-truk pengangkut sembako dari pelabuhan ke distributor masih menggunakan BBM bersubsidi.

Namun demikian, dari penghitungan yang mereka lakukan, kenaikan biaya transportasi tersebut maksimal hanya sebesar Rp90 per ton.

“Dengan kenaikan biaya transportasi yang sebesar itu, paling-paling harga sembako jadi naik hanya Rp100 per kilogram,” jelasnya.

Karena itu, menurut dia, Disperindag meyakini meskipun terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi dengan besaran yang direncanakan pemerintah pusat, harga sembako di daerah tersebut masih tetap stabil.

Adapun kenaikan harga beberapa jenis sayuran dan buah yang terjadi di Batam saat ini menurutnya bukan karena isu kenaikan harga BBM tetapi lebih kepada faktor cuaca.

Dari survei Disperidag, dua pekan terakhir harga telur bahkan mengalami penurunan.

Begitu juga harga beras yang diperkirakan juga akan turun seiring dimulainya musim panen di daerah-daerah penghasil dalam waktu dekat.

“Yang lebih lebih mengkhawatirkan kami sebenarnya bukan kenaikan harga BBM nya, tetapi dampak psikologisnya,” kata dia.