Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nelayan Bintan Keluhkan Kenaikan dan Minimnya Pasokan BBM Solar
Oleh : Gus/Charles/Dodo
Rabu | 21-03-2012 | 10:45 WIB

BINTAN, batamtoday - Sebanyak 300 ribu nelayan pesisir Kabupaten Bintan mengeluhkan minimnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan naiknya harga yang dianggap mematikan mata pencaharian dari nelayan.

Hal itu dikatakan oleh Poniman seorang nelayan warga Kijang mengakui kalau merasa keberatan dengan kenaikan harga BBM jenis solar yang akan naik bulan April mendatang. Hingga saat ini pasokan yang diberikan Pertamina melalui SPDN yang dirasa tidak cukup dengan kebutuhan melaut para nelayan.

“Kita merasa Pemerintah sepertinya ingin mematikan mata pencaharian kita. Sebab saat ini saja harga minyak belum naik, solar yang kita terima dari Pertamina yang disalurkan melalui SPDN Bintan tidak mencukupi untuk kebutuhan para nelayan untuk melaut,” katanya.

Sementara itu, ketua Himpunan Nelayan seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bintan Baini, mengatakan hal yang sama, sebab saat ini pasokan BBM yang masuk di SPDN Bintan dikurangi, yang biasa masuk sekitar 120 ton per bulan kini hanya 100 ton per bulan.

Diperparah dari sekitar 4 SPDN yang berada di Kabupaten yang beroperasi, kini hanya 2 SPDN yang mau menyalurkan BBM jenis solar kepada para Nelayan, ada pun dua SPDN yang masih aktif diantaranya SPDN Malang Rapat dan SPDN Kijang.

Harapan dari Baini, Pemerintah Bintan agar dapat membantu mengawasi pasokan BBM agar sesuai dengan yang diharapkan, selain itu sekitar 300 lebih warga yang bekerja sebagai nelayan menolak jika harga BBM dinaikan sebab minyak yang disubsidi hanya untuk orang kaya bukan orang miskin.