Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gubernur Hanya Angguk-angguk Kepala

Ikuti Forum International Model United Nations di Nanjing, Jodie Berharap Dukungan Pemerintah
Oleh : Harjo
Selasa | 28-05-2019 | 08:40 WIB
jodie11.jpg Honda-Batam
Kiemas Jodie Lazuardi Haickal. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Pemerintah daerah sepertinya kurang mendukung Kiemas Jodie Lazuardi Haickal (19), warga Kelurahan Teluk Lobam, Kecamatan Serikuala Lobam, Bintan, yang akan mewakili Indonesia di Forum International Model United Nations PBB di Nanjing, Tiongkok, 27-31 Juli 2019 mendatang.

Padahal, seharusnya menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Provinsi Kepri dan Kabupaten Bintan, karena telah dipercaya mewakili Indonesia pada kegiatan internasional tersebut. Namun disayangkan, malah negara tetangga Singapura lebih peduli dan bersedia menjadi sponsorship kegiatannya di Nanjin.

"Kalau pihak sponsor yang ada di Singapura, memang sudah menghubungi langsung dan menyatakan siap segala sesuatunya. Sesuai dengan program pemberdayaan pemuda, yang akan saya laksanakan usai Forum PBB di Nanjing Tiongkok," ungkapnya.

Ditanya upaya yang sudah dilakukan dan dukungan apa saja dari Pemkab Bintan dan Gubernur Kepri. Jodie menyampaikan bahwa dia dan seorang pamannya, sudah menemui langsung Gubernur Kepri Nurdin Basirun. Begitu juga untuk di Pemkab Bintan, dia mengaku juga sudah menyampaikan hal tersebut kepada pihak Dinas Pariwisata Bintan.

"Kalau Pak Gubernur, cuma anggul-angguk saja, tak paham maksudnya apa. Yang jelas sampai saat ini, apa yang disampaikan memang belum ada tindak lanjut dari gubernur," kata Jodie yang menguasai empat bahasa asing ini.

Sementara dari Dinas Pariwisata Bintan tidak lebih dari hanya bisa menitipkan buku terkait pariwisata Bintan, sebagai bekal di forum PBB tersebut.

Jodie masih berharap ada sponsorship dari Indonesia yang mendukung programnya, sehingga ke depan programnya bisa dilaksanakan di Indonesia. Mengingat, sponsorship yang berbasis di Singapura, masih menunggu hingga 8 juni mendatang. Sedangkan proposal laporan ke PBB hingga 12 Juni 2019.

Editor: Yudha