Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Agar Lolos sebagai Anggota Legislatif

Para Caleg Diduga Mulai Mendekati Petugas PPK di Tiga Kecamatan
Oleh : Hendra
Minggu | 21-04-2019 | 16:33 WIB
petugas_ppk_batam1.jpg Honda-Batam
Petugas PPK saat rekapitulasi penghitungan suara di Kecamatan Batuaji (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Beredarnya desas-desus atau dugaan beberapa orang oknum caleg mulai mendekati petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di tiga kecamatan di Kota Batam mendapat tanggapan serius dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepri.

Saat dihubungi BATAMTODAY.COM, Komisioner KPU Kepri, Divisi Hukum, Widiyono Agung S mengatakan, ini masih sebatas indikasi, karena masih belum ada bukti yang otentik atau info yang masih sebatas pembicaraan dari mulut ke mulut.

Namun Ia mengatakan, telah memberi penegasan kepada pihak KPU kota Batam agar mengkoordinasikan ke setiap PPK, terutama yang berada di wilayah Kecamatan Bengkong, Batu Ampar dan Batam Kota untuk menjaga jarak dengan para caleg yang berusaha mendekati dengan maksud tujuan tertentu.

"Sejauh ini petugas PPK masih bisa menahan diri, karena jelas ancamannya pidana, dan itu juga mudah terdeteksi, termasuk karier petugasnya," ujar Agung, Minggu (21/04/2019).

Saat ditanyakan siapa saja oknum caleg tersebut dan dari partai mana, Agung hanya memberi gambaran melalui pernyataan "Kebanyakan yang melobi caleg baru," ungkapnya.

Sejauh ini, informasi yang bisa dia sampaikan masih sebatas keterangan yang dijabarkan sebelumnya. Ia tegaskan baru beberapa Caleg, yang jelas para petarung baru (muda) di pesta legislatif. Untuk Caleg yang sudah senior, yang paham sistem KPU pasti akan sangat berhati-hati.

Dia melanjutkan, intinya nanti semua akan mudah diketahui ketika nanti sudah sampai di Mahkamah Konstitusi (MK) dan ketahuan bahwa ada yang menggugat. Menggugat bukan hanya dua, bukan hanya gugatan partai ke KPU terkait keputusan KPU, tapi juga antara caleg sendiri bisa ke KPU yang dianggap angkanya berbeda.

Nanti jika sudah ketahuan di MK, bahwa ada permasalahan selisih suara, tentunya KPU akan menelusuri siapa yang bermain, di mulai dari petugas PPK, atau ditingkat PPS yang bermain.

"Intinya saat ini, mereka (caleg) itu masih melobi. Teori lobi itu mereka tidak hanya merangkul PPK saja tapi seluruhnya, termasuk Panwasnya juga main. Makanya dia juga cukup sulit untuk melakukan upaya itu, karena banyak orang, yang satu dirangkul, yang dua dirangkul, yang lainnya juga ikut nyanyi," paparnya.

Ia berharap, semoga saja petugas PPK tetap kuat dan tidak terpengaruh oleh lobi-lobi tersebut, "Karena akan banyak petugas yang mengadu ke KPU," paparnya lagi.

Intinya, mereka (para caleg) akan terus berusaha untuk mengajak ketemu petugas PPK, "Tetapi sejauh ini kawan-kawan-kan tau kode etik, ketika ketemu lalu diajak ngobrol kemudian di foto selesai dia," tegasnya.

Dia akhirnya perbincangan, Agung mengatakan pengamanan ini semua sangat berlapis-lapis, ada DKPP, Kode Etik, ada juga putusan MK dan keputusan KPU. "Petugas PPS/PPK ini kan suatu saat nanti bisa bergabung ke KPU, itu kan karier 5 tahun, maka sayang jika melakukan itu," pungkasnya.

Editor: Surya