BATAMTODAY.COM, Anambas - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kepulauan Anambas petakan kerawanan politik uang pada daerah pemilihan (Dapil) I dan Dapil III. Hal tersebut dikuatkan oleh informasi yang diterima oleh Bawaslu melalui Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam).

"Tiga hari menuju Pemilu, semakin banyak informasi yang kami terima terkait politik uang, dan ini semua dari calon legislatif (Caleg) tingkat kabupaten. Informasi politik uang yang kami terima lebih banyak di Dapil I dan Dapil III. Sementara di Dapil II adem ayem saja," kata Divisi Pengawasan Bawaslu Anambas, Liber Simare-mare, Minggu (14/4/2019).

Liber mengakui Sabtu (13/4) malam pihaknya menerima informasi transaksi politik uang di Dapil I, dan melakukan investigasi hingga pukul 03:00 Wib dini hari. Namun belum membuahkan hasil.

"Tadi malam kami melakukan pengintaian politik uang di Dapil I hingga pukul 03:00 Wib, namun belum membuahkan hasil. Dari lima rumah warga yang kami temui, setidaknya kami sudah mengantongi informasi untuk ditindaklanjuti," ucapnya.

Liber menerangkan kalau personil Bawaslu telah dibagi tugas untuk membantu Panwascam mendalami informasi politik uang pada Dapil III. "Kami sudah bagi tugas untuk patroli pengawasan menjelang Pemilu," terangnya.

Seperti diketahui, jumlah TPS Anambas sebanyak 150 TPS dengan jumlah desa dan kelurahan sebanyak 54 lembaga. Untuk Kecamatan Jemaja jumlah TPS sebanyak 25 dengan jumlah pemilih 4.861 orang, sedangkan Kecamatan Jemaja Timur berjumlah 4 TPS dengan jumlah pemilih sebanyak 1.859 orang. Kedua kecamatan itu merupakan Dapil III.

Sementara untuk Dapil II yang terdiri dari Kecamatan Palmatak ada 42 TPS dengan jumlah pemilih 8.773 orang, dan Kecamatan Siantan Tengah ada 11 TPS dengan jumlah pemilih 2.270 orang.

Sementara Dapil I dari Kecamatan Siantan 37 dengan jumlah pemilih 8.310 orang, Kecamatan Siantan Selatan ada 13 TPS dengan jumlah pemilih 2.625 orang, , Kecamatan Siantan Timur ada 13 TPS dengan jumlah pemilih sebanyak 2.831 orang.

Editor: Surya