Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fahri Desak Penyelenggara Pemilu Usut Suara Tercoblos di Malaysia
Oleh : Irawan
Jum\'at | 12-04-2019 | 15:16 WIB
fahri19.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendesak penyelenggara Pemilu, KPU dan Bawaslu mengusut tuntas dugaan tercoblosnya surat suara Pilpres untuk pasangan 01 Joko Wdodo-Maruf Amin (Joko Maruf) dan surat suara Pileg untuk Parta Nasdem di Selangor, Malaysia.


"Pertanyaan saya, kenapa ada pihak yang bukan panitia pemilu punya akses, kenapa dan siapa David Kirana, dan kenapa 01 yang dicoblos?. Jawabannya saya sudah tau, tapi mereka nggak mau tau," kata inisator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) di Jakarta, Jumat (12/4/2019).

Dijelaskan Fahri bahqa kertas suara itu adalah dokumen negara, sesuatu yang berharga dan harus dijaga dengan segala cara. Kasus Malaysia ini, lanjut dia, menjelaskan adanya kertas suara liar.

"Yang jadi pertanyaannya, siapa yang mencetak? Menurut saya, ini bagian dari pemanfaatan data invalid," kata Anggota DPR RI dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu lagi.

Efek langsung dari diakuinya ada “data invalid” dalam 192 juta pemilih, menurut penilaian Fahri adalah terjadinya pencetakan kartu suara lebih.

"Siapa yang mencetak, di mana, dan distribusi untuk apa, terjawab dengan kasus Malaysia. Tapi yang jadi pertanyaan, beranikah kita mengusut tuntas?" pungkas Fahri Hamzah.

Sebelumnya, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Fritz Edward Siregar menyatakan bahwa pihaknya menemukan kecurangan berupa adanya penyelundupan surat suara dan surat suara yang telah tercoblos.

"Kami akan meminta proses pemungutan suara Pemilu 2019 di Malaysia dihentikan sementara," tegas Fritz saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (11/4/2019).

Menurut Fritz, temuan boks berisi surat suara dan surat suara yang tercoblos di Malaysia benar dan bukan informasi hoaks, karena ditemukan oleh Panwaslu Kuala Lumpur.

"Benar (temuan itu). Panwaslu Kuala Lumpur sebagai penemu dan kami well informed. Kami meminta KPU melakukan evaluasi kinerja. Sebab terbukti PPLN tidak melaksanakan tugas dengan benar," ujarnya lagi.

Editor: Surya