Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hadapi Sepakbola Negatif, Indonesia Gagal Juara HBT
Oleh : redaksi/mg
Sabtu | 10-03-2012 | 10:00 WIB
Timnas_kalah.JPG Honda-Batam

Andik Vermansyah, kapten Timnas U-21. Foto:socernet

BANDAR SRI BEGAWAN, batamtoday - Timnas Indonesia U-21 gagal mempersebahkan trophy HBT 2012. Bermain menghadapi tuan rumah Brunei Darussalam, Indonesia dipaksa menyerah 2-0

Brunei sendiri yang diarsiteki pelatih asal Korea, dari awal pertandingan sadar betul kualitas punggawa Garuda. Serangan dan ball posision sudah pasti akan didominasi Indonesia. Karenanya, pada pertandingan final, skuad Brunei sengaja menerapkan sepak bola negatif.

Sepanjang pertandingan babak pertama, Brunei lebih sering menumpuk 9 pemain di kota pinalti. Hanya menyisakan dua pemain di lini depan. Hal ini tentu saja membuat Indonesia yang dimotori Andik cukup kesulitan menembus jala gawang. Garuda muda seperti berhadapan dengan 10 kiper sekaligus.

"Sepak bola negatif di jaman modern memang tidak menarik untuk dipertontonkan, hanya saja tidak ada pilihan lain, menghadapi Indonesia, mereka tidak akan berani menerapkan gaya menyerang mengingat kualitas head to head kedua tim sangat berbeda. Mereka membuat frustasi pemain lawan sebelum mengeluarkan serangan balik," kata Bung Titus, pengamat sepak bola saat memandu pertandingan di salah satu televisi swasta, Jum'at (9/3/2012).

Kekawatiran publik tanah air ternyata terbukti. Para penyerang yang dipasang Widodo C Putro untuk memperkuat daya gedor timnas, menemui kebuntuan. Beberapa peluang emas yang berhasil diciptakan gagal dikonversi menjadi gol.

Hingga babak pertama berakhir, Brunei berhasil menahan imbang Indonesia tanpa gol. Strategi sepak bola negatif terbukti cukup efektif diterapkan pasukan Brunei.

Memasuki babak kedua, kedua kubu tak malakukan perubahan. Hanya saja, Brunei yang sudah mengantongi kartu truf Indonesia, sudah menyiapkan jurus jitu. Setiap Andik Vermansyah menguasai bola, hampir dipastikan dua sampai empat pemain akan menutup pergerakanya. Tidak hanya itu, Brunei juga melakukan segala cara termasuk melanggar pemain mungil itu jika dianggap berbahaya.

Melalui skema umpan dari sisi kanan pertahanan Indonesia, Md Aminuddin Zakwan menaklukkan Aji Saka pada menit ke-48. 1-0 untuk Brunei. Melihat skuadnya ketinggalan, Widodo C Putro berinisiatif menerapkan strategi lain. Ia memasang 4 striker sekaligus, dan mengurangi seorang gelandang serta bek. Hanya saja strategi ini justru menjadi blunder. 

Kembali melalui skema serangan balik, pemain Brunei berhasil melewati bek Indonesia dan menceploskan si kulit bundar ke gawang Indonesia untuk kedua kalinya.

Ketertinggalan itu tampak membuat Indonesia tidak puas. Berbekal hal itu, Andik cs, pun coba bangkit dan berupaya mencetak gol guna mengejar ketertinggalan.Tapi apa daya, hingga laga berakhir tak ada satu pun gol yang tercipta. Indonesia pun kembali tertunduk lesu melihat kembali tim kesayangan gagal di partai final.