Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perjuangan SMAN 10 Galang Ikuti UNBK, Kepsek Wafat Hingga Jaringan Tersendat
Oleh : Hendra
Selasa | 02-04-2019 | 08:28 WIB
geni-galang.jpg Honda-Batam
Plt Kepsek SMAN 10 Batam di Kecamatan Galang. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) telah dimulai secara serentak pada Senin (01/03/2019) pagi. Begitu juga di SMAN 10 Batam, yang terletak di kawasan pesisir, tepatnya di Pulau Galang.

Perjuangan para guru di sana untuk melaksanakan UNBK cukup berat. Pasalnya kendala utama yang mereka hadapi adalah jaringan internet. Pada dasarnya memang kawasan Pulau Galang sejauh ini merupakan daerah yang masih belum memiliki jaringan internet memadai.

Plt Kepala SMAN 10 Batam, Heni Aprianie, mengatakan, persoalan utama mereka juga tidak hanya pada jaringan semata. Jauh hari sebelum ujian dimulai, tepatnya pada Oktober 2018 silam mereka juga mendapat tantangan awal, karena ditinggal oleh Kepala Sekolah, (Alm) Rofiuddin.

Berpulangnya (Alm) Rofiuddin kepada sang pencipta, mejadi cambuk utama para guru untuk kembali bergerak di tengah kesedihan yang mereka alami.

Heni dan guru lainnya yang memang berencana untuk ikut serta menyukseskan UNBK dengan lancar, terdorong berkat pesan-pesan dari mendiang Rofiuddin. "Awalnya sangat terpukul dan sempat berhenti memikirkan pelaksanaan UNBK untuk yang pertama ini. Namun kami ingat pesan mendiang untuk tetap semangat," ujarnya.

Ia juga menambahkan, berkat semangat para guru dan dorongan serta pesan-pesan mendiang kepala sekolahnya, pada akhirnya, di sesi pertama UNBK SMAN 10 berjalan lancar.

Sebanyak 39 anak yang memulai UNBK di sekolah yang berlokasi di kawasan Hinterland ini, berhasil menyelesaikan ujian Bahasa Indonesia lancar tanpa kendala setelah para guru benar-benar memastikan akses jaringan dua hari sebelum pelaksanaan.

Kondisi ini, sangat disyukuri oleh Heni. Ia menjelaskan, baiknya pelaksanaan UNBK sesi pertama ini tidak didapat dengan mudah.

Pihak sekolah harus menunggu hingga detik-detik terakhir sampai persiapan UNBK berjalan maksimal. Utamanya menyangkut kesiapan koneksi yang menjadi syarat utama pelaksanaan UNBK ini.

Dalam dua kali simulasi yang dilakukan sebelumnya, kendala sinyal memang menjadi momok bagi 100 siswa yang akan melaksanakan UNBK di sekolah yang terletak di Kecamatan Galang ini. Kondisi ini, memaksa Heni bolak balik melaporkan masalah kepada penyedia server internet.

"Dalam simulasi kita terganggu sinyal, kita terus koordinasi dan mereka (penyedia server jaringan) juga. Alhamdulilah mereka menanggapi dengan baik, sampai hari Sabtu (30/03/2019) masih ada petugas yang masang alat untuk sekolah kita," paparnya.

Editor: Gokli