Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Asset Bank Syariah Tembus Rp 100 Triliun

Perkuat Bank Syariah BI Masuk IILM Corporation
Oleh : Surya/Tunggul naibaho
Senin | 24-01-2011 | 13:54 WIB

Jakarta, batamtoday - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui Bank Indonesia (BI) sebagai wakil Indonesia untuk bergabung dalam International Islamic Liquidity Management (IILM) Corporation. Persetujuan tersebut diberikan Komisi XI DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Gubernur BI Darwin Nasution, Senin 24 Januari 2011.

"Kami setuju, namun dengan catatan Bank Indonesia memberikan laporan lengkap keikutsertaan dalam lembaga-lembaga keuangan multinasional lainnya," kata Ahsanul Qosasih, pimpinan RDP.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dalam RDP tersebut menjelaskan perbankan syariah tumbuh pesat dalam 10 tahun terakhir. Total aset syariah tumbuh 53 kali lipat. Per Desember 2010, total aset perbankan syariah mencapai Rp100,2 triliun.

"Namun demikian, pangsa pasar masih relatif rendah, atau hanya 3,2 persen dari total aset perbankan yang ada," ujar Darmin.

Menurut Darmin, dengan bergabungnya BI dengan IILM, Indonesia dapat mengikuti investasi sukuk dan instrumen syariah yang dikeluarkan lembaga itu dengan rating lebih tinggi. Dengan demikian, Darmin melanjutkan, Indonesia mendapatkan pendanaan lebih murah.

"Selain itu, mendorong perbankan syariah untuk berinvestasi pada sukuk yang berfungsi sebagai underlying pemerintah," katanya.

Darmin menilai, bergabungnya Indonesia dalam IILM akan memperkaya instrumen keuangan syariah dan meningkatkan daya saing lembaga keuangan syariah Indonesia, juga akan mendorong perkembangan perbankan syariah Indonesia yang masih rendah.

Saat ini, terdapat 12 bank sentral yang telah bergabung dengan IILM. Bank-bank sentral itu berasal dari Indonesia, Iran, Malaysia, Kuwait, Luxemburg, Nigeria, Sudan, Mauritius, Turki, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Islamic Development Bank (IDB).

Awalnya, status keanggotaan Indonesia masih kondisional. Dengan disetujui DPR, maka Bank Indonesia mendapatkan keanggotaan penuh.

Adapun syarat lain untuk bergabung dengan IILM, BI harus menginvestasikan sebanyak lima saham dengan nilai per unit US$1 juta, sebagai bentuk partispasi.

"Dan dengan demikian maka, Indonesia akan menjadi Governing Board yang ikut menyusun strategi IILM dan pasar keuangan syariah secara global," kata mantan Dirjen Pajak ini.