Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sebagian Buruh Kontrak PT Nutune Tak Ikut Demo
Oleh : Gokli/Dodo
Rabu | 07-03-2012 | 11:36 WIB

BATAM, batamtoday - Ratusan buruh PT Nutune yang melakukan demo yakni buruh permanen yang tetap menolak pesangon paket 1N, ditambah beberapa orang buruh kontrak. 

Sekitar 700 orang buruh PT Nutune, 250 orang diantaranya anggota Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) yang tetap menolak pesangon paket 1N dan yang melakukan aksi demo. 

Sementara itu, puluhan buruh yang tak ikut demo yakni buruh permanen yang sudah menandatangani paket 1N dan buruh kontrak yang sudah setuju sisa kontrak dibayar 50 persen. 

"Yang demo itu buruh permanen yang menolak pesangon 1N, kalau yang sudah setuju tak ikut demo, sama dengan buruh kontrak tak mau ikut-ikutan," papar Desi, salah seorang buruh kontrak yang memilih untuk pulang daripada ikut demo. 

Informasi yang dihimpun batamtoday di lapangan, perusahaan mengklaim sudah ada ratusan lebih buruh yang setuju paket 1N dan sudah tandatangan, namun jumlah tersebut merupakan gabungan sebagian buruh permanen dan buruh kontrak yang mendominasi. 

Di sisi lain, buruh yang dianggap setuju dan sudah tandatangan pesangon paket 1N sebenarnya kebingungan dengan sikap tak jelas yang ditunjukan oleh pihak perusahaan, dimana sampai dengan saat ini buruh yang sudah tandatangan tersebut belum memiliki rekening bersama sebagai bukti bahwa pesangon itu akan cair. 

"Jujur neh mas, saya sudah tanda tangan paket 1N, tapi hal itu semakin membuat saya bingung lantaran bukti akan dibayar belum ada berupa rekening bersama. Sama sekali belum ada bukti akan dibayar, makanya saya dan teman yang lain kebingungan," papar wanita berambut keriting yang mengaku buruh permanen dan sudah menandatangani paket 1N yang namanya enggan disebutkan. 

Masih kata dia, sebagi rasa solidaritas sesama buruh sebenarnya mereka mau ikut demo, namun lantaran sudah tandatangan takut ketahuan manajemen, sementara kejelasan masalah pencairan dana belum juga ada sampai sekarang. 

"Kami bingung, ikut demo salah, tak ikut demo dibilang tak kompak. Perusahaan berikan kami kepastian," ujarnya dengan rasa penuh kebingungan.