Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Atasi Masalah Pangan, Distanhut Anambas Berdayakan Pangan Lokal
Oleh : Emmi/Dodo
Selasa | 06-03-2012 | 16:27 WIB
Kabid-Ketahan-Pangan-Distan.gif Honda-Batam

Kabid Ketahanan Pangan Distanhut KKA, Zarrin Mastur.

ANAMBAS, batamtoday - Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, karenanya ketahan pangan harus diupayakan semaksimal mungkin di setiap daerah, demikian disampikan Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), Zarrin Mastur, Selasa (6/3/2012).

Dengan produksi padi yang relatif kecil  menjadikan KKA juga sedikit terancam masalah ketahanan pangannya. Hal ini ditambah dengan kondisi gegorafis dan cuaca di KKA cukup ekstrim.

“KKA ini juga riskan masalah ketahanan pangan. Kita hanya memiliki produksi padi yang kecil, sementara kebutuhan masyarakat kita besar, sekitar 5 ribu ton per tahun dan 90% kita datangkan dari luar. Belum lagi kalau cuaca kurang baik, bisa terancam kekurangan pangan karena kita masih tergantung dari beras luar daerah,” papar Zarrin.

Menghadapi problem mendasar tersebut, ternyata Distanhut melalui Kabid Ketahanan Pangan tidak kehabian akal. Perlu diakui bahwa Anambas masih miskin akan produksi beras, akan tetapi ada banyak produksi pangan lokal yang cukup menjanjikan di KKA.

“Kita memang miskin beras. Tapi kita kaya pangan lokal seperti sagu, sukun dan ubi,” ujar Zarrin.

Jadi dengan ketersediaan pangan lokal tersebut, Distanhut mengabil alternatif memberdayakan pangan lokal untuk dijadikan panganan pokok di KKA. sampai saat ini Distanhut KKA sudah merencanakan beberapa program untk mendukung rencana tersebut, termsauk menggelar event khusus yang disebut “Lomba Cipta Menu”. Zarrin menjelaskan lomba tersebut akan diadakan pda bulan Juni mendatang dengan target peserta anggota PKK seluruh KKA. peraturan utama dalam lomba adalah tidak boleh menggunakan bahan beras dan terigu. Tujuan utama dari lomba tersebut adalah untk mempromosikan pangan lokal agar bisa lebih dikenal di masyarakat luas.

“Kita adakan lmba ini tujuannya untuk promosi  panganan lokal. Jadi masyarakat tau, ternyata ubi, sagu dan sukun itu teryata bisa diolah menjadi makanan pokok yang bergizi dan juga bercita rasa tinggi,” ujar Zarrin.