Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemprov Kepri Mengaku Pasrah Terhadap Rencana Pusat Naikan BBM
Oleh : Charles/Dodo
Senin | 05-03-2012 | 17:40 WIB
Wagub_Kepri_Terima_GMNI,_Terhadap_Kenaikan_BBM_Pemprov_Kepri_mengaku_Pasrah.jpg Honda-Batam

Wagub Kepri HM.Surya Respatiyono terima GMNI, Terhadap Kenaikan BBM Pemprov Kepri mengaku Pasrah

TANJUNGPINANG, batamtoday - Wakil Gubernur Provinsi Kepri, HM Soerya Respationo mengaku pasrah dengan rencana Pemerintah Pusat yang akan menaikkan harga BBM bersubsidi per 1 April 2012 mendatang. Namun secara pribadi, Soerya mengatakan, pihaknya sangat merasa prihatin atas kondisi dan keadaan masyarakat saat ini.

"Secara pribadi kita sangat merasa prihatin, tetapi karena ini adalah kebijakan pusat, pemerintah provinsi hanya pasrah, karena dalam menentukan sikap tentu ada etika hukum yang akan diambil," ujar Soerya Respationo saat menerima aktivis GMNI, Senin (5/3/2012).

Dalam menyikapi kenaikan BBM yang dilakukan Pemerintah Pusat, tambah Soerya, Pemprov bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dan rapat koordinasi, dalam membahas dan mengantisipasi egjolak yang terjadi setelah harga BBM subsidi nantinya dinaikkan.

"Dalam waktu dekat ini, kita akan lakukan rapat koordinasi yang langsung akan dipimpin Gubernur, untuk mengambil sikap dan langkah yang akan diambil oleh daerah dalam mengantisipasi gejolak yang terjadi," ujarnya.

Mengenai langkah dan formulasi yang akan diambil, kepada mahasiswa Soerya menyatakan hingga saat ini, dirinya belum menentukan hal tersebut.

Sementara itu, Presidium Pusat GMNI Bidang Advokasi dan Hukum Imam Munandar mengatakan, gerakan penolakan rencana pemerintah pusat menaikan harga BBM bersubsidi ini, dilakukan GMNI secara nasional, karena kenaikan BBM yang direncakan pemerintah SBY-Budiono merupakan trik politik bisnis perminyakan di Indoenesia, yang dimotori elit-elit politik di pusat.

"Sepanjang, pemrintah tidak bisa mmberikan alasan riil dan terukur, atas rencana kenaikan BBM, maka kami tetap menolak, karena hal ini merupakan permainan tingkat elit dalam bisnis BBM, yang pada dasarnya akan menyengsarakan masyarakat kecil," ujar Imam Munandar.

Selain itu, ketua GMNI Kota Tanjungpinang Askarmin Harun juga mengatakan, dalam penolakan rencana kenikan BBM ini, GMNI selanjutnya akanmelakukan aksi demo dan konsolidasi bersama LSM dan ormas serta mahasiswa di seluruh Indoensia untuk menyuarakan penolakan terhadap rencana Pemerintah Pusat menaikan harga BBM tersebut.

"Langkah dan upaya ini, akan terus kita lakukan, melalui konsolidiasi dengan LSM dan ormas lainnya, hingga pemerintah dapat menjelaskan secara riil dan terukur alasannya menaikan BBM bersubsidi," ujarnya.