Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hidayat Sebut Demokrasi Barat Bukan Bid'ah, Tapi Wasilah untuk Kemaslahatan
Oleh : Irawan
Minggu | 03-03-2019 | 14:32 WIB
hidayat_pks.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, demokrasi yang berasal dari Barat adalah bid'ah, tetapi merupakan sarana atau wasilah untuk kemaslahatan.

Penegasan itu disampaikan saat memberikan saat Sosialisasi Empat Pilar MPR, di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Minggu (3/3/2019).

"Diakui ada sebagaian masyarakat yang menganggap demokrasi adalah bidah, tentu anggapan seperti itu bisa dibantah. Demokrasi adalah sarana, wasilah, untuk kemaslahatan. Demokrasi bukan bidah. Tak semua dari Barat adalah bidah," kata Hidayat.

Menurut Hidayat, demokrasi itu dikatakan sama seperti dengan sekolah, radio, televisi, yang semuanya merupakan sarana. Karena itu demokrasi merupakan kedaulatan rakyat yang tak sekedar ada saat Pemilu saja.

"Demokrasi itu ada ditangan rakyat dan bisa dimenangkan rakyat, sehingga rakyat bisa mengoreksinya , termasuk juga undang-undang yang dirasakan tak sesuai dengan UUD 1945," katanya.

Dengan menjelaskan demokrasi bukan bid'ah, maka diharapkan masyarakat dan ummat Islam untuk meenggunakan hak pilihnya dalam Pemilu. "angan Golput. Golput dianggap membahayakan kepentingan masyarakat," kata politisi PKS ini.

Apa yang dilakukan MPR dengan melakukan Sosialisasi Empat Pilar secara terus menerus, kata Hidayat, dari pusat ke daerah, bahkan ke luar negeri dalam rangka agar hak warga untuk mengetahui dasar dan konstitusi negara terpenuhi.

Dijelaskan Ssosialisasi Empat Pilar merupakan amanat dari UU No. 17 Tahun 2014 Tentang MD3, dimana salah satu tugas MPR adalah melakukan sosialisasi dan kegiatan ini dilakukan oleh MPR sejak periode 2004-2009.

"Periode ini mempersiapkan bahan-bahan sosialisasi. Pada MPR periode 2009-2014, agar kemasan menarik maka kegiatan yang dilakukan dinamakan Sosialisasi Empat Pilar MPR," katanya.

Dijelaskan, sosialisasi dilakukan agar masyarakat paham akan sejarah bangsa, mengerti demokrasi, dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam keseharian.

Di hadapan ratusan warga, Hidayat juga memaparkan bahwa sosialisasi juga untuk mengabarkan bahwa kedaulatan sekarang diberikan kepada rakyat. Hal ini bisa terjadi setelah UUD diamandemen.

Dulu memilih Presiden dilakukan oleh anggota MPR. Setelah diamandemen maka sekarang Presiden dipilih langsung oleh rakyat. Bahkan kepala daerah pun juga dipilih langsung oleh rakyat. Untuk itu dirinya mengulang kembali agar masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu.

"Menggunakan hak pilih dalam Pemilu merupakan cara untuk menyelamatkan bangsa dan negara," pungkasnya.

Editor: Surya