Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Februari 2012, Tanjungpinang dan Batam Alami Deflasi
Oleh : Charles/Iful
Jum'at | 02-03-2012 | 10:11 WIB

TANJUNGPINANG,batamtoday- Akibat terjadinya penurunan kelompok harga bahan makanan di Tanjungpinang dan Batam, kota Tanjungpinang dan Batam mengalami Deflasai pada Februari 2012. Deflasi kota Tanjungpinang terjadi sebesar 0,31 persen, dan kota Batam sebesar 0,46 persen. Deflasai kota Tanjungpinang dan batam disebebakan turunya indek harga bahan makan sebesar 2,44 persen, dan Batam sebesar 2,47 persen, ditambah indeks harga kelompojk transportasi dan komunikasi serta jasa keuangan.

Demikiaan dikatakan, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kepri Said Syafri melalui Kabid distribusi BPS Kepri, Mangamputua Gultom pada sejumlah wartawan di Tanjungpinang,Kamis,(1/3/2012).

"Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang, sepanjang Februari 2012  mengalami penurunan dari 131,45 pada Bulan Januari 2012 menjadi 131,04 atau terjadi deflasi sebesar 0,31 persen,"ujar Mangaputua.

Selain disebabkan menurunya harga komoditi kelompokj makanan, deflasi di kota Tanjungpinang juga disebebkan terjadinya penurunan harga pada 69 komoditi di Tanjungpinang dan Deflasi yang dialami kota Tanjungpinang kali ini merupakan deflasi pertama dalam tiga bulan terakhir sejak November 2011.
 
Dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menyusun Indeks Harga Konsumen  (IHK) Kota Tanjungpinang Bulan Februari 2012, tercatat hanya satu kelompok  diantaranya mengalami penurunan indeks yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 2,44 persen. Sebaliknya, lima kelompok lainya, justru mengalami kenaikan indeks harga, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,49 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 1,15 persen; kelompok sandang sebesar 0,53 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen.

"Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks harga dibandingkan bulan yang lalu,"ujar Mangaputu lagi.

Sementara itu, untuk kota Batam, tambah Mangaputua, deflasi terjadi disebabkan adanya penunrunan indeks harga kelompok makanan, sebesae 2,47 persen, serta kelompk transportasi, kominikasi dan jasa keuangan.

"Sebaliknya, empat kelompk lain justeru mengalami kenaikan indeks harga, seperti kelompok makanan Jadi,minuman, rokok dan tembaku, perumahaan, air, listrik,gas, dan sejumlah kelompk kebutuhaan lainya,"ujar-nya.

Sedangkan indeks harga kelompk pendidikan, rekreasi,olahraga, hingga saat ini tidak mengalami perubahaan harga Indeks, dibandingkan dengan bulan lalu.

Sementara laju inflasi tahun kelender kota Tanjungpinang Januari-Februari 2012, terjadi sebesar 0,91 persen, dan bila dibandingkan Januari-Februari 2011 lalu, kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 1,44 persen.

Sedangkan kota Batam laju inflasi tahun kelender Januari-Februari 2012 terjadi sebesar 0,03 persen, dan bila dibandingkan Januari-Februari 2011 lalu, kota batam juga mengalami inflasi sebesar 2,56 persen.