Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dicurangi Wasit dan Tuan Rumah

Hadapi Bahrain, Indonesia Keok 10-0
Oleh : Redaksi/Mg
Kamis | 01-03-2012 | 10:32 WIB

AL MANAMA, batamtoday - Bermain dengan lawan yang jauh di atas kelasnya, Tim Garuda harus rela kebobolan 10 gol tanpa balas. Kekalahan lawan Bahrain ini menjadi catatan terburuk Indonesia sejak 1934.

Pertandingan baru berjalan kurang dari 4 menit, wasit yang memimpin pertandingan lansung memberikan kartu merah kepada penjaga gawang Indonesia, Samsidar yang melakukan pelanggaran di area terlarang. Sontak, beban berat Indonesia makin terasa ketia hanya bermain dengan 10 pemain.

"Kalah jumlah pemain, kalah kelas, dari awal sudah sangat tidak mungkin lagi untuk meladeni perlawanan Bahrain yang diwajibkan menang 9-0 atas Indonesia untuk membuka peluang lolos ke babak berikutnya," kata Tommy Welly, pengamat sepak bola saat pertandingan berlansung, Rabu(29/2/2012).

Akibatnya, Indonesia harus menutup 45 menit pertama dengan tertinggal empat gol tanpa balas. Diusirnya Samsidar karena melakukan pelanggaran terhadap pemain depan Bahrain menjadi awal mula pesta gol tim tuan rumah yang mengawali keunggulan melalui gol penalti yang diciptakan Ismael Abdul Latif pada menit keempat.

Tiga gol tambahan tim tuan rumah diciptakan oleh Mohammed Al Alawi pada menit ke-16, dan dua gol yang diciptakan oleh Mahmood Abdulrahman pada menit ke-34 dan 41. Mahmood Abdulrahman bahkan mencetak gol pertamanya juga melalui titik putih.

Indonesia semakin terpuruk di babak kedua. Kalah jumlah pemain dan suasana menjadi tim tamu yang tertinggal jauh tampak mempengaruhi mental para pemain. Dalam waktu 20 menit pertama babak kedua, Bahrain menambah tiga gol lagi melalui Mohammed Al Alawi pada menit ke-60, dilanjutkan gol Sayed Dhiya dua menit kemudian yang dilengkapi lagi dengan hattrick Mohammed Al Alawi pada menit ke-65.

Kekalahan Indonesia semakin lengkap saat dalam 20 menit terakhir babak kedua gawang Andi Muhamad Guntur kembali bobol tiga kali. Ismaeel Abdul Latif mencetak gol keduanya pada menit ke-71 yang dilengkapi dengan dua gol Sayed Dhiya pada menit ke-82 dan di masa injury time yang membuatnya menjadi pemain kedua yang menciptakan hattrick di pertandingan ini.

Indonesia pun menyelesaikan laga di Grup E Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014 dengan tanpa satu pun poin. Bahkan dari enam kekalahan yang dialami, Indonesia tercatat hanya menciptakan tiga gol dan kebobolan 26 kali.

Sementara bagi Bahrain, kemenangan besar ini seakan menjadi sia-sia karena perjuangan mereka untuk bisa menjebol banyak gol demi peluang lolos ke babak selanjutnya sirna begitu saja. Bahrain gagal lolos karena di pertandingan lain Qatar yang bersaing dengan mereka berhasil menahan imbang tuan rumah Iran, dan lolos bersama Iran ke babak selanjutnya dengan keunggulan satu poin dari Bahrain.

Kepemimpinan Wasit

Dipertandingan yang dilansungkan di Bahrain ini, Indonesia bukan tampil tanpa pendukung. Sejumlah warga Indonesia di Bahrain tampak mengibarkan bendera merah putih dan spanduk bertuliskan "LA Mania" atau sebutan untuk kelompok supporter Persela Lamongan. 

Meski demikian, dukungan tersebut tak berarti apa-apa ketika tim besutan Aji Santoso yang sebagian besar dicomot dari LPI itu harus menerima kekalahan 10-0. 

Bahkan yang lebih memalukan, pelatih Aji Santoso harus rela diusir official pertandingan karena melontarkan protes terlalu banyak. Pelatih yang juga mantan pemain Persebaya itu menganggap wasit sengaja mempermudah jalan Bahrain untuk mengejar agregat 9-0 untuk membuka peluang lolos sembari berharap Qatar dapat dikalahkan Iran. Terbukti, sepanjang pertandingan wasit memberikan setidaknya 4 kali hukuman pinalti kepada Indonesia meski sejumlah pelanggaran hanya aksi diving pemain Bahrain.

Aji terlihat cukup berang melihat kepemimpinan wasit, termasuk saat menganulir gol Indonesia. Tidak hanya itu, kiper pengganti, Muhammad Guntur yang sengaja ditendang bagian kepalanya saat melakukan penyelamatan juga dianggap bukan sebuah pelanggaran. 

Protes sejumlah official dan pelatih Indonesia tidak diterima para pengadil pertandingan. Hasilnya, Aji Santoso harus rela diusir ke bangku penonton.