Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mendagri Minta Peserta Pemilu Lakukan Kampanye Bermartabat
Oleh : Irawan
Rabu | 06-02-2019 | 15:40 WIB
mendagri_tjahjo112.jpg Honda-Batam
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo

BATAMTODAY.COM, Yogyakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo meminta peserta pemilu untuk melakukan kampanye bermartabat. Ia pun meminta semua pihak yang terlibat dalam kontestasi pemilu 2019 untuk menjaga persatuan dan kesatuan dengan mengedepankan kampanye adu konsep dan gagasan.

"Ini kan akan memilih pemimpin yang amanah, baik Calon Anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Capres dan Cawapres, mari kita adu kampanye yang bermartabat, adu konsep, adu gagasan, tanpa harus merusak demokrasi kita.” Hal ini diungkapkan Tjahjo usai menghadiri acara Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Cornelis Lay, M.A di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Selasa (6/2/2019).

Dalam kesempatan yang sama, Tjahjo juga kembali mengingatkan semua peserta Pemilu dan untuk melawan dan menghindari racun demokrasi.

"Dalam konteks Pemilu, mari kita lawan politik uang, kita lawan kampanye yang berujar kebencian, apalagi yang menyangkut Sara dan merusak rasa persatuan dan kesatuan," ungkap Tjahjo.

Tjahjo juga berharap, dengan dihilangkannya racun demokrasi di tahun politik akan mampu memaksimalkan partisipasi masyarakat pada Pemilu 2019 yang dijamin kebebasan dan keamanannya oleh negara.

Sambut baik
Pada kesempatan itu, Mendagri Tjahjo Kumolo menyambut baik gagasan pemikiran Guru Besar Prof. Dr. Cornelis Lay, M.A. Menurut Tjahjo, menyatukan sebuah kepentingan di dalam tata kelola pemerintahan menjadi sebuah hal yang menarik yang disampaikan Prof. Cornelis.

"Saya kira alternatif ketiga yang disampaikan mas Komi (Prof. Cornelis) cukup menarik ya, bagi saya bagaimana mengagregasikan dan mengartikulasikan sebuah kepentingan yang seharusnya di dalam tata kelola pemerintahan menyatu," ucap Tjahjo.

usai menghadiri acara Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Cornelis Lay, M.A di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Selasa (6/02/2019).

Bagi Tjahjo, birokrasi kekuasaan tanpa sentuhan intelektual akan berkurang maknanya. Hal ini juga termasuk keberhasilan sebuah birokrasi tanpa sentuhan media massa.

Editor: Surya