Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengerjaan Tiang Pancang Proyek G-12 Bikin Dinding Rumah Warga Retak
Oleh : Charles Sitompul
Jumat | 01-02-2019 | 13:28 WIB
proyek-gurindam12-11.jpg Honda-Batam
Sejumlah alat berat diturunkan dalam pengeraan proyek Gurindam 12 di Tanjungpinang. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sejumlah warga Jalan Usman Harun Teluk Ketingi Tanjungpinang, kembali mengeluh terhadap dampak getaran pekerjaan pemasangan tiang pancang proyek Gurindam 12.

Hantaman godam Hammer Hidrolic pemasangan tiang pancang proyek Gurindam 12 menyebabkan getaran yang sangat kuat hingga membuat tiang dan beton rumah warga retak-retak.

Atas laporan dan keluhan masyarakat itu, Forum Masyarakat Teluk Keriting (Formatur) meminta pemerintah melalui PUPR dan perusahaan pemenang tender proyek Gurindam 12 di Teluk Keriting itu, agar sementara menghentikan pekerjaan pemasangan tiang pancang di daerah itu.

Wakil Ketua Formatur Tamjungpinang, Ricky Novalino mengatakan, perencanaan awal pengerjaan proyek sebagaimana dipaparkan pemerintah sebelumnya, ternyata terindikasi tidak sesuai dengan perencanaannya.

"Sehubungan dengan hal tersebut, Formatur menyatakan akan menolak jika pembangunan tersebut tidak sesuai dengan perencanaan awal," ujar Ricky, Jumat (1/2/2019).

Sementara, Pembina Formatur, Abdul Hamid mengatakan dengan adanya sejumlah keluhan warga atas dampak pembangunan proyek tersebut maka pemerintah provinsi dinilai tidak benar-benar memiliki etikat baik dalam merealisasikan kegiatan proyek bermilai Rp 500 miliar itu sesuai dengan yang direncanakan.

"Dan atas dampak getaran pencacakan tiang pancang proyek yang meresahkan masyarakat ini. Kami meminta pemerintah dan kontraktor agar sementara menghentikan pekerjaan, serta meninjau dan memeriksa dampak yang ditimbulkan," tegas Abdul Hamid.

Jika imbauan dan pernyataan masyarakat tersebut tidak diindahkan pemerintah dan kontraktor, maka pihaknya akan menggunakan potensi yang ada pada mereka untuk menolak tindak lanjut dari proyek tersebut.

"Jika keluhan dan kekhawatiran warga atas getaran palu godam pemasangan tiang pancang proyek ini tisak diindahkan pemerintah dan kontraktor, kami juga akan mengunakan potensi yang ada pada kami untuk menolak pengerjaan lanjutan proyek ini," ujarnya .

Editor: Yudha