Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pamor Pileg di Pemilu 2019 Tenggelam oleh Perdebatan Pilpres
Oleh : Irawan
Selasa | 29-01-2019 | 17:04 WIB
bedah_buku_bonggas.jpg Honda-Batam
Diskusi bedah buku 'Winning Strategy: Strategi Jitu Pemenangan Legislatif'

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Direktur Eksekutif Politicaan Academy Bonggas Adhi Chandra mengatakan masyarakat saat ini lebih senang membicarakan Pilpres daripada pencalonan anggota legislatif dalam Pemilu 2019. Sehingga perbincangan mengenai Pemilu Legislatif tenggelam oleh perdebatan Pilpres

"Terbukti pasca debat capres pada 17 Januari lalu, antusiaisme pilpres jauh lebih tinggi daripada pileg. Karena di media sosial dan di tengah masyarakat lebih ramai diperbincangkan soal pilpres," kata Bonggas dalam diskusi bedah buku 'Winning Strategy: Strategi Jitu Pemenangan Legislatif' di Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Dalam bedah buku yang menghadirikan pembicara Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Andreas Hugo Parera, Dikretur Eksekutif Indikator Politik Burhan Muhtadi, dan Direktur Eksekutif Carta Politika Yunarto Wijaya itu Boggas menilai. masalah calon legislatiif (caleg) jauh lebih ketat kontestasinya antara partai dan di internal partai.

Hal itu bisa dibayangkan jika dulu hanya 10 parpol dan kini 16 parpol, tentu pertarungannya akan jauh lebih ketat. Namun, masyarakat lebih senang memperbincangkan pilpres.

Pada pemilu ini terdapat 20.392 orang untuk (DPR, DPRD I, DPRD II, dan DPD RI) yang diprebutkan oleh sekitar 200 ribu caleg. Seperti pada pemilu sebelumnya, mereka yang gagal banyak yang stress, sakit jiwa, dan keluarganya berantakan.

Bonggas menilai fakta politik tersebut salah satunya akibat pileg dan pilpres menjadi satu. Sehingga isu-isu politik terkait caleg seperti caleg napi koruptor tenggelam dengan pilpres.

"Ini berbahaya, karena parliamen threshold (PT) 4 % akan sulit dicapai parpol. Bahkan di berbagai survei akan ada 4 parpol yang keluar dari Senayan. Belum lagi parpol baru yang hampir tak ada yang lolos ke DPR RI," katanya.

Mmenurut Bonggas, ada kecenderungan caleg yang maju asal-asalan, tanpa strategi, tanpa target, dan persiapan lainnya. Termasuk persiapan jika sukses ke Senayan dan sebaliknya jika gagal ke Senayan.

Editor: Surya