Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anambas Sepi Jadwal Kampanye, Caleg Sasar Warung Kopi Lakukan Pendekatan ke Masyarakat
Oleh : Freddy
Jumat | 25-01-2019 | 20:04 WIB
rapat-kpu.jpg Honda-Batam
Rapat KPU Anambas bersama Bawaslu. (foto: Freddy).

BATAMTODAY.COM, Anambas - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Anambas, mengaku sejak dimulainya masa kampanye pada 23 September 2018 lalu, jadwal kampanye tergolong sepi.

Namun, banyak didapati para Calon Legislatif (Caleg) melakukan komunikasi untuk mencari simpati dari pintu ke pintu (door to door) atau di warung kopi.

"Sampai saat ini, memang masih sepi yang melakukan kampanye. Mungkin para Caleg enggan mengeluarkan biaya yang besar untuk menggelar kampanye. Tetapi, ada kegiatan mencari simpati masyarakat dari pintu ke pintu dan di warung kopi," kata Ketua KPU Anambas, Jufri Budi, Jumat (25/1/2019).

Jufri tidak mengelak, kondisi tersebutlah yang dapat mengundang politik uang, dan memang sulit untuk pembuktiannya. Menurutnya, pola masyarakatlah yang harus diubah agar terselenggara Pemilu damai dan bersih.

"Kita selalu galakkan sosialisasi pada masyarakat untuk memilih orang yang berintegritas, dan tidak memilih karena uang," jelasnya.

Terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kepulauan Anambas, Yopi Susanto mengakui, hingga saat ini baru ada dua partai yang melapor untuk menggelar kampanye metode pertemuan terbatas.

"Baru ada dua Parpol yang menyampaikan tembusan surat terkait pelaksanaan kampanye terbatas, selebihnya belum ada. Ada juga kami dapati, sejumlah Parpol melakukan kampanye, tetapi ketika kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian mengenai surat tanda terima pemberitahuan (STTP) tentang kampanye tidak ada, mereka mengubah tema menjadi diskusi. Padahal kita sudah niat mau berkoordinasi mau membubarkan," kata Yopi.

Yopi mengakui, metode yang dipakai oknum Caleg untuk mencari simpati masyarakat melalui pintu ke pintu dan melalui warung kopi. Dia juga mengakui, sulit untuk menggolongkan metode kampanye tersebut.

"Ini menjadi kesulitan kami untuk menggolongkan metode kampanye yang dipakai tersebut. Memang, tidak menutup kemungkinan itu menjadi celah untuk melakukan politik uang. Tetapi pernah ditemui petugas lapangan ada Caleg mencari simpati dari pintu ke pintu, dan alasan Caleg tersebut untuk bersilaturahmi. Ini juga sulit pembuktiannya, kami juga tak ingin lengah, dan tetap kami awasi," jelasnya.

Yopi juga mengimbau agar masyarakat memilih calon yang berintegritas, dan bukan karena ada pemberian atau janji-janji. "Kami juga sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar terselenggara Pemilu damai dan bersih. Dan pilih lah calon yang berintegritas," tegasnya.

Editor: Chandra