Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Singapura Mendominasi Modal Asing di Batam
Oleh : Ocep
Sabtu | 25-02-2012 | 17:05 WIB

BATAM, batamtoday - Jumlah perusahaan asal Singapura masih mendominasi penanaman modal asing di Kota Batam sepanjang enam tahun terakhir.

Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho menyebutkan pemodal Singapura memimpin peringkat jumlah investasi di Batam selama 2006-2011 dengan total 339 perusahaan.

"Singapura masih mendominasi, diikuti investor asal Malaysia, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan," ujarnya.

Sedangkan di posisi kedua terbanyak adalah perusahaan-perusahaan dari Malaysia dengan jumlah mencapai 117 perusahaan.

Kemudian disusul Australia dengan total perusahaan jauh di bawah total kedua negara di atas, sebanyak 26 perusahaan, China 25 perusahaan dan India 24 perusahaan.

Secara berturut sejak 2006 hingga 2011, jumlah perusahaan Singapura yang berinvestasi di Batam sebanyak, 39 perusahaan, 50, 56, 62, 72, dan pada 2011 sebanyak 60.

Sementara Malaysia pada peringkat ke dua, pada 2006 hanya mampu mendirikan perusahaan sebanyak 11, pada tahun berikutnya, 15, 13, 20, 33 dan 25 perusahaan pada 2011.

Dari 21 negara yang diperingkatkan berdasarkan jumlah perusahaan selama 2006-2011, negara Kanada  adalah negara dengan jumlah PMA paling sedikit dengan jumlah dua perusahaan.

Perusahaan asal Kanada terakhir kali menanamkan modalnya pada 2007 dengan satu perusahaan, setelah pada tahun sebelumnya juga mendirikan satu perusahaan.

Sementara, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan berperingkat, 10, 6, dan 11 dengan jumlah perusahaan hingga 2011 mamsing-masing sebanyak 12, 21 dan 10.

Sementara itu, dari data realisasi investasi asing baru selama 2006-2011berdasarkan penerbitan Izin Usaha Tetap (IUT), total investasi langsungnya mencapai US$345 Juta dengan total proyek sebanyak 298 dari lima bidang usaha.

Sedangkan dari realisasi investasi perluasan, dalam kurun waktu yang sama total investasinya mencapai US$409 juta dengan total proyek sebanyak 83 dari empat bidang usaha.

Empat bidang usaha tersebut adalah industri manufaktur, industri perkapalan, real estate/hotel/industrial estate, dan perdagangan/jasa lainnya.