Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinas Perpustakaan Batam Butuh Anggaran Penambahan Buku
Oleh : Putra Gema
Sabtu | 29-12-2018 | 10:51 WIB
sukaryo-pks.jpg Honda-Batam
Anggota DPRD Batam, Sukaryo.

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggaran pengadaan buku perpustakaan umum di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Batam masih sangat minim. Di tahun 2018 saja, rencana penambahan 650 bahan pustaka umum pun terpaksa dibatalkan dengan alasan adanya defisit anggaran.

Penyesalan ini disampaikan anggota DPRD Kota Batam, Sukaryo. Dirinya mengatakan pada awalnya, anggaran pengadaan buku perpustakaan umum dianggarkan di APBD Murni 2018.

"Awalnya dianggarkan di APBD Murni 2018. Namun APBD-P 2018 ikut dirasionalisasi. Ini disesalkan, padahal dinas ini sudah sangat membutuhkan penambahan buku," ungkap Sukaryo kepada BATAMTODAY.COM melalui telepon selulernya, Sabtu (29/12/2018).

Sukaryo mengatakan, pengadaan 650 bahan pustakan umum Dinas Arsip dan Perpustakaan dianggarkan Rp93,7 juta. Bukan hanya itu saja, hampir setengah dari total anggaran ini Dinas Perpusatakaan ikut dirasionaliasi.

Di APBD 2018 dinas ini dianggarkan Rp1,34 miliar, turun menjadi Rp681 juta pada APBD Perubahan 2018. "Anggarannya tak seberapa tetapi batal terlaksana karena alasan ini," ujar Legislator PKS itu.

Sukaryo mengakui, pola rasionaliasi yang dilakukan Pemko Batam terkesan mengabaikan bobot pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Batam. Padahal maju mundurnya sebuah kota tidak hanya diukur dari infrastukturnya saja. Tetapi lebih bagaimana membangun SDM masyarakat sebagai subyek pembangunan yang handal dan berkualitas.

"Dibanding negara lain, budaya membaca kita sangat ketinggalan. Maka menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan jaminan fasilitas bahan bacaan yang berkualitas," ujarnya.

Anggaran Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Batam menjadi anggaran paling kecil dibanding dinas lainnya. Hal ini seakan-akan mengabaikan minat baca generasi muda.

Sukaryo mengatakan, pemerintah jangan hanya sebatas mengejar pembangunan infrastruktur tetapi menyiapkan SDM yang gemar membaca perlu didukung. "Hampir tiga tahun terakhir ini anggaran dinas ini minim, hanya Rp1 miliaran. Bayangkan sekelas dinas anggarannya segitu. Mana cukup untuk arsip perpustakaan," lanjutnya.

Ia menambahkan, Pemko Batam harus bisa meniru daerah lain yang bisa menyediakan perpustakaan kota yang berkelas. Dikemas sedemikian menarik sehingga masyarakat yang datang jadi betah membaca diperpustakaan.

"Pak Wali Kota seharusnya juga melihat hal ini. Generasi kita kalau tak diajarkan gemar membaca bagaimana membangun SDM berkualitas. Saya pikir tidak hanya cukup dengan pembangunan infrastuktur saja," sesalnya.

Editor: Gokli