Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kerapu Anambas Favorit Warga Hongkong
Oleh : Emmi/Dodo
Selasa | 21-02-2012 | 13:10 WIB
kerapu_macan.jpg Honda-Batam

Ilustrasi kerapu jenis macan. (Foto: Istimewa).

ANAMBAS, batamtoday - Warga Hongkong masih minati ikan jenis Kerapu dan Napoleon yang ada di Kabupaten kepulauan Anambas. Hal itu terbukti seringnya kapal asing mencari ikan nelayan dan budidaya ikan yang ada di Tarempa seperti kapal asal Hongkong bernama Cheung Kam Wah bernomor 2922 yang datang untuk membeli berapa jenis ikan, Senin (20/2/2012) malam.

"Memang selama ini sudah sering kapal ikan Hongkong datang ke Anambas untuk membeli ikan. Namun permintaan mereka yang cukup besar tidak dapat kita penuhi karena budidaya ikan saat ini masih tergolong kecil dan tangkapan nelayan juga masih sedikit," kata Razak, praktisi budidaya kerapu kepada batamtoday, Selasa (21/2/2012). 

Razak juga mengatakan, jika selama ini ikan jenis-jenis Kerapu dan Napoleon masih memiliki nilai tinggi untuk luar negeri namun ikan tersebut masih tergolong langka dan nelayan masih susah untuk mendapatkannya dengan skala besar. 

"Kita nelayan dalam membudidayakan ikan, membuat gimana supaya ikan- ikan Kerapu dan Napoleon biar terus barkembang dengan cara membiarkan induk ikan tersebut bertelur, setelah bertelur maka diasingkan ke tempat tersendiri supaya bibit tersebut tidak di ganggu sama ikan yang lainnya," kata Razak.

 

Di samping masalah budidaya ikan, kata Razak nelayan di Anambas masih sering terkendala karena terbatasnya bahan bakar solar dan mahalnya pakan ikan. Padahal untuk budidaya ikan membutuhkan pakan yang cukup besar. 

"Harga pakan ikan sangat mahal apalagi kita punya kerambah banyak, saya saja yang hanya memilik sedikit keramba tapi rata-rata membutuhkan 30 kiligram per hari untuk pakan ikan," ungkapnya. 

Sementara Acuan, awak kapal Cheung Kam Wah yang menjadi penerjemah mengatakan jika pihaknya harus mengelilingi Kepulauan Riau untuk memenuhi kapal mereka. 

"Kami terpaksa mengumpulkan sedikit demi sedikit karena setiap nelayan paling hanya bisa mengumpulkan 500 kilogram sementara kebutuhan kami sangat besar agar bisa pulang ke Hongkong," katanya. 

Acuan menambahkan, warga Hongkong umumnya tertarik dengan ikan jenis-jenis Kerapu dan Napoleon dimana populasi ikan tersebut masih banyak ditemukan di Kepri.