Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

OJK Kepri Komit Jaga Stabilitas Sistem Keuangan
Oleh : Putra
Kamis | 13-12-2018 | 08:04 WIB
ojk_kepri.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kepala OJK Provinsi Kepulauan Riau, Iwan M Ridwan Saat Melakukan Pertemuan Akhir Tahun (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan terus mendorong peran sektor jasa keuangan dalam memacu pertumbuhan Provinsi Kepulauan Riau untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Hal ini terbukti sampai dengan semester II tahun 2018, secara umum perkembangan jumlah bank dan industri keuangan non bank (IKNB) dinilai positif. Hal itu dapat dilihat dari adanya penambahan jaringan kantor yang terdiri dari empat Bank Umum, tiga perusahaan pembiayaan dan dua perusahaan asuransi. Sedangkan di bidang pasar modal telah berdiri lagi satu galeri investasi.

Kepala OJK Provinsi Kepulauan Riau, Iwan M Ridwan mengatakan, Perkembangan keuangan bank umum data per September 2018 untuk Aset Rp 49,90 triliun tumbuh sebesar 3,98 %, Kredit Rp 35,72 triliun tumbuh sebesar 4,73 %, Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 47,15 triliun tumbuh sebesar 4,84%, sementara Loan To Debt Ratio (LDR) sebesar 77,76%.

"Perkembangan keuangan BPR dan BPRS sampai dengan September 2018 untuk Aset 6,91 triliun tumbuh sebesar 6,12%, Kredit Rp 5,11 triliun tumbuh sebesar 10,04%, Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 5,56 triliun sebesar 4,53%, Sementara Loan To Debt Ratio (LDR) sebesar 91,77%," ungkapnya saat melakukan pertemuan akhir tahun di kawasan Sukajadi, Kota Batam, Rabu (12/12/2018).

Iwan menerangkan bahwa perkembangan secara sepesifik sektor pasar modal, pertumbuhan jumlah investor di Provinsi Kepulauan Riau, sampai dengan saat ini sebesar 14.545 investor pada bulan Oktober 2018 yang sebelumnya berjumlah 9.156 investor pada bulan Desember 2017.

"Dan persentase pertumbuhan terbesar pada investor Surat Berharga Negara yaitu 98,88% dilanjutkan investor reksadana yang tumbuh 74,71% dan investor saham tumbuh sebesar 46,01%," ujarnya.

Sebagian besar investor pasar modal di Kota Batam yaitu sebesar 74,28% investor, dengan porsi kepemilikan saham Emiten sebesar Rp625,79 miliar atau sebesar 80,53% dari total kepemilikan saham di Provinsi Kepulauan Riau.

Selanjutnya, komposisi investor di Provinsi Kepulauan Riau 46% berinvestasi di saham, 46% pada efek reksadana dan 8% berinvestasi pada efek Surat Berharga Negara.

Sampai dengan saat ini, sektor Pasar Modal di Provinsi Kepulauan Riau terdapat 9 Kantor Cabang Perusahaan Efek di Kota Batam dan 3 Kantor Cabang Manajer Investasi, 46 Agen Penjual Efek Reksadana (APERD) dan 3 Galeri Investasi.

"Kami juga meluncurkan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dengan sasaran meningkatkan akselerasi keuangan, mendorong perekonomian daerah serta mewujudkan kesejahtraan masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau," tutupnya.

Editor: Surya