Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jalan Berdebu Jadi Penyebab Utama

Penyakit ISPA Serang Warga Sagulung
Oleh : Gokli/Dodo
Jum'at | 17-02-2012 | 16:11 WIB
Sanny-Tiurniari.gif Honda-Batam

PKP Developer

Kepala Puskesmas Sei Lekop, dr Sanny Tiurniari.

BATAM, batamtoday - Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sangat tinggi di Kecamatan Sagulung. Data yang diperoleh dari Puskesmas Sei Lekop 10.526 jiwa terserang ISPA dari jumlah total penduduk mencapai 150.000 jiwa. Salah satu penyebab utama adalah debu dari beberapa jalan utama yang belum diaspal. 

Kepala Puskesmas Sei Lekop, dr Sanny Tiurniari menyebutkan dari jumlah pasien yang berobat ke Puskesmas tersebut, penyakit yang paling banyak diderita warga adalah penyakit ISPA, gangguan gigi beserta jaringan penunjangnya mencapai 1.502 jiwa, serta infeksi saluran pencernaan sekitar 1.322 jiwa dari data terahir per 31 Desember 2011. 

"Tiga jenis penyakit ini yang paling banyak diderita warga, tapi yang sangat tinggi masih ISPA dari data tahun ke tahun," sebut Sanny, Jumat (17/2/2012). 

Selain virus penyebab utama penyakit ISPA, kata Sanny, masih banyak faktor lain seperti kelembaban udara, lingkungan kotor dan juga debu dari beberapa jalan yang belum diaspal. 

"ISPA ini penyakit menular yang disebabkan virus, tapi faktor lingkungan dan debu yang sangat tinggi juga salah satu penyebabnya,"  ujarnya. 

Di sisi lain, perilaku hidup sehat yang tidak terjaga juga mempengaruhi penularan penyakit ISPA, dimana orang terkadang menganggap sepele untuk membersihkan tangan dengan sabun atau sering berdekatan dengan penderita ISPA. 

"Faktor lain penyebab ISPA karena perilaku hidup sehat yang tidak terjaga, padahal ISPA ini adalah penyakit yang paling cepat menular," jelas Sanny. 

Sanny mengatakan untuk menghindari terserang ISPA sebaiknya perilaku hidup sehat itu harus dijaga, dan bagi orang yang terserang ISPA supaya berada di ruang-ruang khusus yang terisolasi agar tidak menulari orang lain. 

"Kalau sudah sempat terserang ISPA sebaiknya cepat berobat, karena penyakit ISPA ini juga bisa menyerang paru-paru. Saat ini pengobatan penyakit ISPA masih gratis," himbaunya. 

Keterangan dari beberapa warga Sagulung, selama ini mereka tidak pernah mendapat penyuluhan dari pemerintah tentang penyakit ISPA, sehingga pengetahuan warga masih sangat minim dalam menjaga dan mengatasi terjangkit penyakit ISPA. 

"Saya belum pernah ikut maupun dengar ada sosialisasi tentang ISPA ini. Meskipun ada sosialisasi kalua jalan dan lingkungan ini masih dipenuhi debu tentu penyakit ISPA masih tetap menyerang warga," kata Kasmin, warga Sei Lekop. 

Kasmin menambahkan, bukan hanya ISPA yang akan diderita warga kalau masalah debu dari jalan yang belum diasapl ini tidak teratasi, kemungkinan besar warga pun akan terjangkit TBC. 

"Setiap hari hirup debu, gimana gak TBC. Cobalah jalan itu diaspal supaya tak ada debu mungkin ISPA pun tidak akan ada," sebut Kasmin dengan nada kesal.