Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Surfing Jadi Andalan Baru untuk Pariwisata Indonesia
Oleh : Redaksi
Selasa | 20-11-2018 | 17:16 WIB
surfing.jpg Honda-Batam
Ilustrasi surfing. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Setelah menyadari besarnya potensi surfing untuk mendatangkan wisatawan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia akan kembali mendukung ajang World Surf League (WSL) tahun 2019.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar, Dwisuryo Indroyono Soesilo, mengatakan pada tahun 208 ada 10 kejuaraan WSL yang diagendakan namun akhirnya terselenggara hanya enam kejuaraan.

"Tahun depan kami mempersiapkan 11 agenda kejuaraan WSL di 10 daerah di Indonesia. Targetnya tentu saja semuanya harus terwujud," ujar Dwisuryo Indroyono, saat memberikan sambutan dalam acara Workshop World Surf League di Jakarta, Senin (19/11/2018).

Dwisuryo menuturkan penyelenggaraan kejuaraan surfing internasional membawa dampak langsung pada perekonomian daerah, serta menjadi ajang promosi yang efektif karena media value yang besar. "Singkatnya Kemenpar baru sadar, kalau ternyata duitnya banyak di surfing. Potensinya juga besar," katanya.

"Jadi cara terbaik bagi daerah yang menjadi destinasi surfing kelas dunia adalah mengadakan kompetisi WSL tahunan. Karena acara ini mendatangkan peselancar internasional dan disiarkan secara langsung ke seluruh dunia."

Sementara itu Regional Manager WSL, Steve Robertson, mengatakan Indonesia memang sedang dicanangkan sebagai destinasi surfing nomor satu di dunia.

Hal ini, ia melanjutkan, pasti akan berdampak pada sisi pariwisata. Ia pun memberi contoh sebuah daerah di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.

"Tiga tahun yang lalu Krui tidak dikenal oleh banyak orang, mungkin hanya surfer saja yang datang ke tempat ini. Tapi kini sudah menjadi destinasi wisata yang berkembang," ujarnya.

Kesebelas agenda kejuaraan WSL 2019 Indonesia direncanakan akan mengambil tempat di Sumbawa Barat, Krui, Mentawai, Bali, Simelulue, Cimaja, Pacitan, Mandalika, Nias, dan Rote.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani