Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BP Batam Siapkan Skema Pembagian Hasil Pengelolaan Dam Tembesi
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 20-11-2018 | 13:04 WIB
dam-tembesi1.jpg Honda-Batam
Dam Tembesi Jalan Trans Barelang Sagulung. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam saat ini masih menyiapkan skema untuk pembagian hasil pengelolaan Dam Tembesi dengan kerja sama pemanfaatan aset menggunakan pola business to business.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam, Binsar Tambunan. Untuk model kerjasama yang akan diterapkan, Binsar menjelaskan, yakni kerja sama pemanfaatan aset menggunakan pola business to business.

"Jadi lebih sederhana dari KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha)," ujarnya, Selasa (20/11/2018).

Nantinya ada dua sumber pendapatan yang akan diperoleh BP Batam lewat kerjasama ini. Pertama dengan penyewaan aset. Kedua, pembagian hasil dari pengelolaan air baku. Namununtuk berapa besarannya, pihaknga mengaku belum mengetahui pasti, dan akan melalui pembahasan rapat pimpinan.

Binsar menambahkan untuk perkirannya, bisa sekitar 15 persen. Dimana saat ini sudah ada 33 investor yang tertarik bekerjasama dalam pengelolaan waduk itu. Seperti Adhya Tirta Batam (ATB), PT Pembangunan Perumahan, Wijaya Karya, Waskita. Ada juga perusahaan dari luar negeri seperti dari Singapura, Jepang, Filipina dan lainnya.

Untuk tahapan proses tender, rencananya akan dimulai awal Desember 2018 mendatang. Untu taksiran nilai investasi yang akan dipekerjakan, mencapai Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar. Nantinya pemenang tender akan melakukan paling tidak enam pekerjaan di sana.

Lebih lanjut, ia memastikan, saat ini kondisi air di Waduk Tembesi sudah layak dimanfaatkan untuk mendukung ketersediaan air di Batam. Airnya sudah tidak payau lagi. Kapasitas air di dam itu sebesar 600 liter per detik.

"Kalau air di waduk ini bisa termanfaatkan, perkiraan 2021 Batam akan kekurangan air, kita harapkan tidak terjadi," paparnya.

Editor: Yudha