Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Karimun Butuh Dokter PTT yang Siap Mengabdi untuk Masyarakat Pulau
Oleh : Wandy
Rabu | 31-10-2018 | 09:40 WIB
kadinkes-rachmadi.jpg Honda-Batam
Kadinkes Karimun, Rachmadi. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karimun, Rachmadi mengatakan, pihaknya tengah mencari calon dokter dengan status Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang siap untuk ditempatkan di pulau-pulau.

"Selama ini para dokter PTT tersebut tidak betah dan tidak mau memperpanjang kontrak. Sebab selama ini mereka belum diikat dengan penghasilan atau gaji yang maksimal. Maka dengan menaikkan gaji akan membuat mereka betah," kata Rachmadi, Rabu (31/10/2018).

Rachmadi mengatakan, untuk saat ini sudah ada enam dokter yang ditempatkan di Puskesmas di pulau-pulau. Di antaranya dua orang ditempatkan di Moro yang merupakan suami istri, dua orang di Puskesmas Kundur Barat juga sepasang suami istri, satu di Puskesmas Belat dan satu di Puskesmas Durai.

"Kita berupaya untuk menaikkan gaji mereka, sehingga banyak yang berminat untuk masuk. Jika nanti sudah banyak, tentu kita seleksi dan kita ikat dengan kontrak jangka panjang," katanya.

Ia menjelaskan, untuk kontrak kerja di Puskesmas wilayah perkotaan mereka dikontrak tiga tahun, sementara untuk wilayah pulau atau daerah terpencil hanya dikontrak satu tahun. Sejauh ini, hanya dokter PTT di Kecamatan Kundur Barat yang akan mengabdi selama tiga tahun.

"Sebagaimana Permenkes nomor 75 tahun 2014, bahwa untuk jumlah dokter di setiap Puskesmas minimal satu dokter sementara untuk yang memiliki fasilitas perawatan paling sedikit dua dokter dan non perawatan satu dokter," katanya.

Namun menurut dia, untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan pihaknya masih membutuhkan tenaga dokter PTT. Pasalnya selama ini untuk jumlah dokter yang berstatus ASN di Karimun belum banyak.

"Namun kembali lagi, ketika mereka kita beri kesempatan tak sedikit dari mereka yang bertanya masalah gaji, ada yang menerima dan siap ditempatkan di mana saja, namun ada juga tidak mau," tutupnya.

Editor: Gokli